YOGYAKARTA (Panjimas.com) – Umat Kristiani di Yogyakata (Jogja) akan mengadakan Paskah Bersama Umat Kristiani D.I. Yogyakarta dalam acara Kebaktian Pembaruan Iman Nasional Pdt Dr Stephen Tong bertajuk “Bertobatlah! Mengapa Harus Binasa?” yang akan diadakan pada hari Kamis 16 April 2015 pukul 18.00 WIB sampai selesai di Stadion Kridosono.
Acara yang diadakan oleh STEMI dan bekerjasama dengan BSKGK DIY ini ditolak warga masyarakat umat Islam dan gabungan elemen Islam Jogja karena dikhawatirkan akan mengajak dan memobilisasi umat Islam untuk ikut serta dalam kegiatan tersebut.
Pasalnya, kegiatan serupa sudah sering dan pernah terjadi di Jogja. Acara yang didalam spanduk dan pamflet bertuliskan hanya diperuntukkan bagi umat Kristiani, ternyata dalam pelaksanaannya ada aksi pemurtadan dan Kristenisasi massal. Hal inilah yang menjadi dasar penolakan gabungan elemen Islam di Jogja.
Secara legal formal, gabungan elemen Islam di Jogja sudah mengambil langkah-langkah prosedural untuk menolak dan menggagalkan acara Kristenisasi berkedok Kebaktian Pembaruan Iman Nasional tersebut, berupa audiensi dengan pihak panitia di Mapolda Jogja pada Selasa (14/4/2015) siang.
Hadir dalam audiensi itu antara lain perwakilan dari FJI, FUI Jogja, MMI Klaten, BMK Klaten dan lain-lainnya. Menurut penuturan Ketua MMI Klaten ustadz Bony Azwar, saat bertemu dengan Kapolda Jogja, perwakilan elemen Islam Jogja dengan tegas mendesak Kapolda Jogja untuk menggagalkan dan membubarkan acara tersebut.
“Kami umat cinta damai dan cinta NKRI, untuk itu kami warga DIY menolak acara yang dapat mengganggu stabilitas keamanan dan ketentraman DIY seperti kebaktian di Kridosono itu. Lalu ada perwakilan lainnya yang mengatakan, kami cinta damai, tapi kami juga cinta mati syahid. Jika acara tersebut tetap berjalan, maka kami akan membubarkan dengan segala resikonya,” tuturnya kepada Panjimas.com pada Selasa malam.
Berikut ini sejumlah alasan dan surat pernyataan mengapa umat Islam Jogja menolak kegiatan Kebaktian Pembaruan Iman Nasional Pdt Dr Stephen Tong di Stadion Kridosono Jogja :
BISMILLAH..
KENAPA KITA TOLAK KEBAKTIAN PEMBARUAN IMAN NASIONAL (STEPHEN TONG) DI KRIDOSONO, KAMIS 16 APRIL 2015
- Stephen Tong punya sejarah kelam tentang kristenisasi di Indonesia, di Internet dia mengklaim telah Mengkristenkan 3.000 orang dari seluruh Indonesia (bukti-bukti data sudah kita serahkan Kapolda DIY)
- Acara serupa beberapa kali sudah dilaksanakan dan tidak sesuai dengan perijinan, didalamnya terdapat pengobatan palsu yang direkayasa seolah-olah sembuh karena mukjizat, dan terdapat rekayasa orang berpakaian muslim/muslimah (padahal bukan) disembuhkan kemudian bersedia dibabtis.
- Penyebaran undangan dan publikasi ganda, sebagian untuk kaum mereka, yang sebagian untuk masyarakat umum, sehingga banyak masyarakat Muslimin yang datang dengan iming-iming pengobatan gratis, dan pada akhirnya terjebak pada pembabtisan.
- Daerah Istimewa Jogjakarta merupakan wilayah Kasultanan Islam, hak-hak mayoritas Muslimin harus dihormati, begitu juga kami menghormati ketika kaum Muslimin dalam kondisi Minoritas (misalnya di Bali dan Sumatera), bertahun-tahun masyarakat tumbuh dengan Kearifan Lokal yang memang berbeda-beda di setiap wilayah, sekarang ini muncul Provokator semacam Stephen Tong dan kroni-kroninya, yang mencoba merusak tatanan itu, Targetnya adalah Kaum Mayoritas dianggap Intoleran dan Kaum Minoritas Merasa Tertindas, padahal kita tahu di Jogjakarta ini Masyarakat Beragama hidup dengan rukun dan damai.
- Demi terus berlangsungnya kedamaian dan ketentraman Kehidupan Beragama di Jogjakarta, Maka dengan ini Kami MENOLAK acara tersebut dilakukan dengan terbuka dan ditempat umum yang Mayoritas Muslimin sehingga menimbulkan Potensi Kristenisasi, dan Kami Menghimbau agar acara tersebut Dibatalkan atau dipindahkan ke Gereja.
Baarakallaahu fiikum.. FORUM UMAT ISLAM DIY. [GA]