SUKOHARJO (Panjimas.com) – Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah (Jateng), ustadz Sholahuddin Sirizar Lc MA menjelaskan bahwa menjalin ukhuwah Islamiyyah kepada sesama umat Islam itu sangat penting.
Terlebih, lanjut ustadz Sholahuddin, dalam akhir zaman seperti saat sekarang ini, Islam dan umat Islam diserang dan diperangi secara bersama-sama dari dalam dan luar tubuh umat Islam, baik dari kaum Kuffar yang dimotori Amerika Serikat (AS), Majusi yang dimotori oleh Negara Syi’ah Iran dan Komunis yang dimotori oleh Rusia dan China, serta musuh dalam selimut yakni kaum Munafikin.
Dengan koalisi besar seperti itu, umat Islam Ahlu Sunnah Wal Jama’ah wajib untuk bersatu padu dan merapatkan barisan guna menghadapi serangan besar dan bertubi-tubi yang akhir-akhir ini dialami oleh umat Islam dibelahan bumi manapun. (Baca: Ribuan Umat Islam Sukoharjo Banjiri Tabligh Akbar Mewaspadai Pengaruh Bahaya Syi’ah di Indonesia)
Namun, Direktur Ponpes Imam Syuhodo Sukoharjo Jateng ini juga menyayangkan sikap sebagian umat Islam dan oknum yang berada dibawah ormas Islam, yang masih getol mengupayakan pendekatan anatara Islam dan Isalm. Bahkan ada yang menganggap antara kaum Muslimin dan kaum Syi’ah masih bisa menjalin ukhuwah.
Dalam acara tabligh akbar berjudul “Menjalin Silaturahmi, Menjaga Keutuhan NKRI & Mewaspadai Pengaruh Syi’ah” pada Ahad (12/4/2015) pagi di Masjid Agung Baiturrohman Sukoharjo, ustadz Sholahuddin menegaskan bahwa kaum Muslimin dengan kaum Syi’ah sampai kapanpun takkan bisa berukhuwah.
“NU, Muhammadiyah, MTA atau ormas Islam lain yang Ahlu Sunnah Wal Jama’ah kemungkinan besar masih bisa untuk menjalin ukhuwah Islamiyyah. Tapi kalau Syi’ah dengan Islam, sulit. Ibarat minyak itu dengan air, yaa sampai kapanpun takkan bisa menyatu. Sebab rumusnya belum ada untuk menyatukan itu,” jelasnya.
“Hal-hal yang pokok aja sudah berbeda, rukun iman dan rukun Islam antara umat Islam dan Syi’ah sudah berbeda jauh. Maka sampai kapanpun tidak akan bisa antara kaum Muslimin dan kaum Syi’ah untuk berukhuwah Islamiyyah. Sebab Syi’ah itu bukan Islam,” tegasnya. [GA]