BALI (Panjimas.com) – Polda Bali menggelar dialog untuk memahami bersama kelompok radikal dan terorisme harus dapat dicegah di Bali khususnya dan Indonesia pada umumnya. Tema yang diangkat adalah Sinergitas Polda Bali dan Peran Serta Masyarakat dalam Mencegah Paham Radikal dan Terorisme.
“Untuk antisipasinya agar pemahaman ini tidak berkembang di Bali yaitu dibutuhkan kewaspadaan bersama. Kewaspadaan bersama baik dari aparat, masyarakat dan serta instansi terkait. Kita harus juga harus mengikuti perkembangan terkait kelompok radikal seperti yang saat ini banyak diperbincangkan seperti kelompok ISIS, ” Kata Kabid Humas Polda Bali Konbes Pol Hery Wiranto saat berdialog, Denpasar, Bali, Selasa (14/4/2015).
Dalam dialog ini Hery juga melakuakan pengawasan terhadap acara-acara dakwah yang dilakukan di Bali baik yang dilakukan ulama di Bali, dari daerah lain maupun pendakwah dari luar negri.
Pantauan terus dilakukan dengan mengetahui siapa pendakwahnya, dari kelompok mana dan isi dakwah tersebut. Ini juga untuk antisipasi jangan sampai dananya menyebarkan pemahaman radikal yang akan memecah belah masyarakat di Bali yang nota bene mayoritas agama Hindu dan dihuni multi agama dan kepercayaan.
“Kami juga sudah melakukan pemantauan terhadap semua kegiatan yang berkaitan dengan dakwah. Kami pantau terus sampai soal materi yang ingin disampaikan agar dapat diantisipasi dan memberikan suasana kondusif, ” tambahnya.
Acara diikuti oleh Kepala Kesbangpol Provinsi Bali, I Gede Putu Jaya Suartama, Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Provinsi Bali, Mahasiswa dan berbagai elemen masyarakat. Dialog yang dikemas dengan suasana kekeluargaan dan kondusif ini tidak hanya dihadiri umat muslim tapi juga umat Hindu dan umat lainnya.
Mereka menumbangkan saran bagaimana pada intinya agar Bali tetap aman dan kondusif yang bisa melangsungkan kehidupan selanjutnya tanpa adanya gangguan dari kelompok radikal sehingga Bali sebagai daerah pariwisata akan terus berkembang. [AW/Kompas]