JAKARTA (Panjimas.com) – Upaya pemblokiran terhadap media Islam, ternyata cukup membuat geram tokoh-tokoh Islam. Meskipun akhirnya pada Kamis (9/4/2015) lalu pihak Kominfo melalui tim Panel membuka kembali situs-situs Islam korban pemblokiran, namun tetap saja menjadi ganjalan bagi Umat Islam.
Pasalnya, berbagai kalangan baik Anggota DPR, MUI maupun Organisasi yang menghimpun para wartawan seperti PWI dan JITU menilai BNPT dan Kominfo bekerja serampangan. Mereka pun menyerukan agar Kominfo dan BNPT meminta maaf dan merehabilitasi nama baik media Islam yang terlanjur diberi stigma radikal.
Hingga kini, permintaan maaf itu sama sekali tak terucap secara resmi di media dari dua lembaga negara tersebut.
Menyikapi hal tersebut, pakar Fiqih alumnus Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir, Dr Ahmad Zain An Najah mengungkapkan bahwa pemblokiran situs Islam ada hubungannya dengan kebijakan penguasa negeri ini.
“Jadi ada hubungan antara kekuasaan dengan penyebaran agama,” kata Dr Ahmad Zain An Najah dalam Pengajian Politik Islam (PPI) yang digelar di Masjid Agung Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Ahad (12/4/2015).
Lebih jauh, Ustadz Zain -sapaan akrabnya- menjelaskan bahwa situs Islam selama ini hanya berisi dakwah dan informasi atau berita dunia Islam. Namun, lantaran umat Islam tak berkuasa dan tidak menerapkan Syariat Islam di negeri ini, akhirnya media Islam menjadi korban.
“Kalau umat Islam tidak berkuasa, membuat situs saja tidak bisa, padahal situs-situs itu isinya cuma dakwah-dakwah saja, cuma berita saja. Tapi kemudian kenapa ditutup? Karena umat Islam tidak berkuasa, intinya di situ. Menyebarkan (dakwah, red.) jadi tidak bisa,” ungkap alumnus Ponpes Al-Mukmin Ngruki tersebut.
Untuk itu, sebagaimana diberitakan sebelumnya Dr Ahmad Zain An Najah mengimbau kepada kaum Muslimin agar tidak hanya mempelajari agama Islam dari sisi ritual ibada semata, namun juga mempelajari Islam dari sisi politik dan bernegara. (Baca: Pakar Fiqih: Umat Islam Hanya Teladani Rasulullah dari Ibadah Pribadi, tapi tidak dalam Ibadah Negara)
“Kalau kita paham politik, umat Islam paham ayat-ayat politik insya Allah umat Islam akan menang dalam pertarungan politik,” tandasnya. [AW]