JAKARTA (Panjimas.com) – Pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio menilai, ditangkapnya anggota DPR RI yang juga politikus PDI Perjuangan (PDIP), H Adriansyah akan merugikan citra partai berlambang banteng moncong putih itu.
Apalagi menurut Hendri, penangkapan dilakukan di tengah berlangsungnya Kongres PDIP di Sanur Bali. (Baca: Berikut Ini Kronologi Penangkapan Anggota DPR dari PDIP oleh KPK)
“Ini sangat buruk bagi citra PDIP. Walaupun tidak bisa digeneralisir namun penangkapan saat Kongres merupakan tamparan yang keras bagi partai penguasa ini,” kata Hendri, pada Jum’at (10/4/2015).
Hendri menuturkan, operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK akan menguntungkan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab menurutnya, hal ini bisa digunakan Jokowi sebagai pencitraan. “Namun di sisi lainnya, ini juga pencitraan bagus bagi Jokowi yang tidak tebang pilih dalam pemberantasan korupsi,” tuturnya.
Seperti diberitakan Panjimas.com sebelumnya, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bernama h Adriansyah (HA) telah ditangkap tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis (9/4/2015) malam saat melakukan transaksi suap di sebuah hotel berbintang di Sanur, Bali.
HA diketahui merupakan anggota DPR RI yang berasal dari fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pimpinan Megawati Soekarno Putri dan partai pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Baca: KPK Tangkap Tangan Anggota DPR dari PDIP Saat Transaksi Suap di Bali)
“Patut diduga ini berkaitan pemberian izin di sebuah lokasi di Kalimantan. Jadi ini berkaitan dengan izin,” kata Johan di gedung KPK, Jakarta, pada Jum’at (10/4/2015). (Baca: PDIP Akui Kadernya Ditangkap KPK Saat Transaksi Suap di Bali). [GA/trb]