JAKARTA (Panjimas.NET) – Densus 88 Antiteror Mabes Polri dikabarkan telah menembak mati pria yang diduga bernama Daeng Koro di Poso. Daeng Koro dikenal sebagai salah satu pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) jaringan Santoso alias Abu Wardah. Meski begitu, jaringan Santoso tak serta merta melemah.
“Kematian Daeng Koro tidak akan membuat (MIT dan jaringan Santoso –red) lemah. Masih banyak pengikutnya,” kata peneliti terorisme dan intelijen dari Universitas Indonesia (UI), Ridlwan Habib di Jakarta, pada Sabtu (4/4/2015) seperti dilansir Tribunnews.
Ridlwan menyebut bahwa baku tembak antara Densus 88 dengan kelompok MIT dan jaringan Santoso merupakan ekses latihan TNI di Gunung Biru, Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng). Operasi tersebut, lanjut Ridlwan, membuat kamp Santoso yang berada di Gunung Biru terancam.
“TNI menggunakan mortir ke arah gunung dan menganggu kelompok ini. Mereka lalu melakukan pergeseran, evakuasi. Mereka melarikan diri,” ujar Ridlwan.
Menurut analisa Ridlwan, jaringan Santoso lalu menyebar dari Gunung Biru. Agar tidak mencurigakan, mereka membentuk kelompok kecil yang berjumlah enam sampai delapan orang. “Ini kelompok kecil tapi membahayakan,” ucapnya.
Namun, Ridlwan juga mempertanyakan mengapa aparat tidak bertindak sejak lama. Padahal kelompok MIT sudah tercium sejak 2010. Apalagi data intelejen sudah dipegang aparat. Jaringan Santoso, telah memperlihatkan aksinya dengan membunuh dua polisi serta menyerang sebuah bank.
Ini tentu menjadi sebuah pertanyaan bagi masyarakat, ada apa dibalik ini. “Itu artinya ada pembiaran, kenapa baru sekarang,” katanya.
Muncul juga pertanyaan apakah TNI melakukan operasi penumpasan terorisme berdalil latihan gabungan 3 Matra. Sehingga jaringan Santoso menuju perkampungan untuk mencari logistik. Beruntung warga melapor adanya orang tak dikenal (OTK) yang mencurigakan.
“Untuk warga sipil tidak jadi korban. Untung Daeng Koro tidak panik dengan langsung menembaki warga sipil. Bila terjadi, bahaya sekali karena (aparat) tidak ada strategi,” tuturnya.
Seperti diberitakan Panjimas.NET sebelumnya, Mabes Polri menduga pria yang meninggal dalam baku tembak di Pegunungan Sakina Jaya, Desa Pangi, Kecamatan Parigi Utara, Kabupaten Parimo, Poso adalah Sabar Subagyo alias Mas Koro alias Daeng Koro, pimpinan MIT. (Baca: Daeng Koro, Salah Satu Pimpinan MIT Dikabarkan Gugur di Poso)
Kabag Penum Mabes Polri, Kombes Pol Rikwanto mengatakan bahwa untuk memastikannya, akan dilakukan tes DNA. “Diduga kuat adalah Daeng Koro, untuk kepastiannya terlebih dahulu dilakukan Tes DNA di Palu,” tegas Rikwanto, pada Sabtu (4/4/015). [GA]