SRAGEN (Panjimas.com) – Untuk menjaga agar tubuh tetap bugar dan sehat, gabungan laskar dan elemen Islam se-Solo Raya setiap tiga bulan sekali atau Triwulanan selalu mengadakan acara longmarch dengan berjalan kaki menempuh perjalanan minimal 15 kilometer (km).
Acara longmarch yang diadakan pada hari Ahad ini sendiri dipelopori oleh Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS). Dan untuk kali ini, longmarch diselenggarakan pada Ahad pagi tanggal 29 Maret 2015 di Kabupaten Sragen Provinsi Jawa Tengah (Jateng).
Longmarch di kota Sragen kali ini yang diikuti sekitar 300 laskar dan anggota elemen Islam Solo Raya mengambil rute yang dimulai dari MTS BEDOWO – PUCUNG – PLOSOREJO – TURI (GUWOREJO) – TEMPEL – MOJO WETAN – TRANSITO – TAMAN ASRI – TARUNA – TEGUHAN.
Tidak seperti biasanya, longmarch kali ini sempat dilarang oleh aparat kepolisian dari Polres Sragen dengan berbagai macam alasan yang tidak masuk akal. Tapi, setelah para pimpinan LUIS pada Jum’at (27/3/2015) mendatangi Polres Sragen dan menjelaskan maksud dan tujuan acara, akhirnya diizinkan.
“Awalnya tidak diijinkan (oleh Polres Sragen –red), namun akhirnya boleh dan lancar,” ujar Humas LUIS, Endro Sudarsono kepada Panjimas.com pada Senin (30/3/2015) melalui sambungan telfon.
Lebih lanjut, Endro menjelaskan bahwa tujuan longmarch ini semata-mata hanya untuk menjaga ukhuwah Islamiyyah antar elemen Islam. Maka sangat mengherankan jika ada oknum-oknum yang mencoba menggagalkan upaya persatuan tersebut.
“Tujuannya untuk menjaga ukhuwah Islamiyyah. Korlab ustadz Salman, tausiah dari Ponpes Al Ikhlas di Bedowo Pak Yusuf, dan pengajian di Islamic Center Taqwa oleh ustadz Furqon Lc MA,” jelas Endro.
Elemen Islam yang datang dalam acara pada Ahad pagi ini antara lain dari LUIS, JAS, JAT, Ponpes Al Ikhlas, Brigade Al Ishlah, Islamic Center Taqwa, Tim Hisbah Solo, Ponpes Akhulul Muslim Sragen, KOKAM Kartasura. Acara ini juga spesial karena warga sekitar menyambut baik dan memberikan bantuan berupa makanan. [GA]