SOLO (Panjimas.com) – Sidang ketiga (ke-3) Praperadilan yang diajukan aktivis Anti Miras Kota Solo, Agus Junaedi (43 tahun) yang merupakan warga Semanggi Pasar Kliwon Solo Jateng terhadap Kapolresta Solo, Kombes Pol Ahmad Luthfi kembali digelar di Pengadilan Negeri (PN) Solo pada Jum’at (27/3/2015).
Dalam sidang yang dipimpin hakim Mula Pangaribuan SH MH tersebut, kuasa hukum Agus Junaedi, Drs Joko Sutarto SH menghadirkan 3 orang saksi, mereka adalah Fuad, Joko Sudarno dan Agus Junaedi sendiri. (Baca: Penjagaan Sidang Ke-3 Praperadilan Aktivis Anti Miras Solo Terhadap Kapolresta Solo Berlebihan)
Agus Junaedi yang menjadi saksi pertama menyatakan bahwa dirinya tidak melakukan penganiayaan terhadap dua orang kakak beradik, yakni Rodema dan Sobri yang saat itu mabok di depan Warung Internet Joyo.net, Kampung Gabudan Pasar Kliwon Solo.
“Jadi saya datang itu untuk melerai dan menyelesaikan masalah yang saya lihat dari jauh kok ramai-ramai. Dan pada saat saya sampai di lokasi, orang yang mabok ini sudah berdarah dan luka. Jadi sebelum saya datang itu mereka sudah berdarah dan luka,” ujar Agus saat menjadi saksi di Ruang Sidang II PN Solo.
Seperti diberitakan Panjimas.com sebelumnya, sidang ketiga (ke-3) Praperadilan yang diajukan aktivis Anti Miras Kota Solo, Agus Junaedi yang merupakan warga Semanggi Pasar Kliwon Solo Jateng terhadap Kapolresta Solo, Kombes Pol Ahmad Luthfi kembali digelar di Pengadilan Negeri (PN) Solo pada Jum’at (27/3/2015).
Dalam sidang pada hari Jum’at itu agendanya adalah pembuktian, yakni pemeriksaan bukti surat dan para saksi, baik saksi dari kuasa hukum Agus Junaedi maupun saksi dari pihak Kapolresta Solo. (Baca: Sidang Ke-3 Praperadilan Aktivis Anti Miras Kota Solo Kembali Digelar di PN Solo)
Drs Joko Sutarto SH selaku kuasa hukum Agus Junaedi menghadirkan 3 orang saksi. Mereka adalah Fuad, Joko Sudarno dan Agus Junaedi sendiri. Sedangkan para saksi yang dihadirkan oleh pihak Kapolresta Solo adalah Sobri, Rodema dan Mahmud (ayah Sobri dan Rodema).
Sidang yang dimulai sekitar pukul 09.00 WIB sampai 14.00 WIB itu dihadiri puluhan aktivis Anti Miras Kota Solo, aktivis Islam dan aktivis masjid Kota Solo. Sedangkan untuk penjagaan, aparat kepolisian menurunkan ratusan personil gabungan dari Dalmas, Sabhara, intel berpakaian preman dan Brimob bersenjata lengkap dan perlengkapan taktis lainnya. [GA]