ADEN, YAMAN (Panjimas.com) – Operasi militer pasukan koalisi yang dipimpin Arab Saudi menargetkan kelompok Syi’ah Houtsi di Yaman telah memasuki hari ketiga sejak dimulai pada Kamis (26/3/15).
Serangan udara di hari ketiga ini menyasar Kota Hudaydah di tepi Laut Merah. Pasukan koalisi juga menyatakan telah menguasai sepenuhnya wilayah udara Yaman.
Negara-negara yang tergabung dalam koalisi Saudi Arabia menggempur basis-basis Syi’ah Houtsi di Yaman antara lain : Turki, Mesir, Pakistan, Uni Emirat, Kuwait, Qatar dan Bahrain.
Untuk operasi militer di Yaman, Arab Saudi dilaporkan mengerahkan 100 jet tempur, didukung 30 jet tempur Uni Emirat Arab, masing-masing 15 dari Kuwait dan Qatar serta 12 jet tempur dari Bahrain. Selain itu Arab Saudi juga memobilisasi 150.000 serdadunya ke perbatasan dengan Yaman. Mesir sudah mengisyaratkan siap berkontribusi untuk mendukung serangan darat koalisi Arab.
Iran yang diduga kuat mendukung pemberontak Houtsi di Yaman bereaksi membalas kecaman Arab Saudi. Jurubicara kementrian luar negeri di Iran, Marsieh Afcham menyebut intervensi militer Saudi itu sebagai langkah berbahaya yang melanggar hukum internasional. Teheran juga memperingatkan, konflik sektarian di Yaman setelah diintervensi justru bisa meluas ke seluruh kawasan Timur Tengah.
Sementara itu, pasukan Presiden Yaman Mansour Hadi dilaporkan tengah bertempur dengan pasukan Houthi di pelabuhan sebelah selatan Aden. Menanggapi hal tersebut, juru bicara pasukan koalisi, Jenderal Ahmed Asiri, mengatakan pasukan koalisi akan melakukan segala upaya untuk mencegah Aden jatuh ke tangan militer Houthi.
“Tujuan utama dari pasukan adalah untuk melindungi Pemerintah Yaman di Aden,” tegas Jenderal Asiri, seperti dikutip Al Jazeera, Sabtu (28/3/2015).
Operasi militer yang dipimpin Arab Saudi ini dilakukan untuk menjawab permintaan Presiden Yaman Abd Rabbo Mansour Hadi yang meminta bantuan dari Arab Saudi dan negara-negara Teluk untuk memulihkan pemerintahannya di Yaman.
Presiden Hadi sendiri dilaporkan telah meninggalkan Yaman dan mengungsi ke Arab Saudi. [Nzal/okz/dbs]