Shan’a Yaman (Panjimas.com)- Presiden Yaman, Abed Rabbo Manshour Hadi meninggalkan kediamannya di Aden pada hari Kamis dan telah sampai di Riyadh, sementara itu pemberontak Houtsi mengerahkan pasukan ke pinggiran kota pesisir di Selatan negara itu.
Selama berlangung pertempuran pada hari kamis (26/3/15) pesawat Arab Saudi membombardir pemukiman Syi’ah Houtsi di Yaman yang telah mengambil alih sebagian besar wilayah di sana dalam usaha untuk menggulingkan Manshour Hadi dari Kepresidenan Yaman.
Sengitnya peperangan yang terjadi, pihak Syi’ah Houtsi mengarahkan tembakan-tembakan mengarah Ibu Kota Shan’a pada kamis malam dan mengguncang seluruh lingkungan sekitar, menurut laporan, warga sipil banyak yang tewas di Shan’aa.
Fauziyah Nadraas, seorang penduduk kota mengatakan, “Saya dan keluarga memilih untuk tidur di ruang bawah tanah karena tempat tersebut menjadi bagian yang lebih aman”. tegasnya.
Ia menambahkan, “jendela jendela bergemetaran dan kami yakin jendela akan pecah, kami tinggal di dekat bandara, di mana kami yakin bahwa banyak dari pemimpin-pemimpin Houtsi tinggal di sana dan banyak mengerahkan serangan udara”.
Seorang petinggi Houtsi, Abdul Malil Al Houtsi mencela serangan yang dikendalikan Saudi lewat pernyataan di Televisi, ia mengatakan bahwa penduduk Yaman yang akan mengatasi hal ini.
Warga dan Pejabat Keamanan menuturkan bahwa malam ini adalah malam kedua dari serangan udara Saudi ke tengah Yaman, menargetkan basis-basis Angkatan Udara dan Angkatan Darat yang setia kepada mantan presiden Ali Abdullah Shalih di mana pasukannya didukung penuh oleh Syi’ah Houtsi.
Intervensi Saudi merupakan ekskalasi yang signifikan dari krisis Yaman, di mana Iran mendukung Houtsi, di sisi lain negara-negara sunni di Teluk mendukung Presiden Hadi berikut penduduk ahlussunnah di Yaman selatan. [Nzal]