Jakarta (Panjimas.com)- Sebanyak 3000 mahasiswa yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi unggulan, seperti IPB, ITS, Unair, dan Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta diklaim sudah mendapat beasiswa dari Kementrian Agama RI.
“Hingga tahun ini Kemenag telah menyalurkan beasiswa kepada lebih dari tiga ribu santri. Para santri penerima beasiswa itu kuliah di berbagai perguruan tinggi unggulan,” kata Pelaksana Subdit Pendidikan Pesantren Kemenag, Mohammad Zen kepada pers di Jakarta, Kamis (26/3/2015).
Zen menyampaikan hal itu terkait telah dilaksanakannya Rapat Koordinasi Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) di Bogor pada 23 Maret 2015 yang dibuka oleh Direktur Pendidikan Diniyyah dan Pondok Pesantren Kemenag Dr H Mohsen.
Ia menjelaskan, dalam paparannya pada rakor tersebut Direktur Pendidikan Diniyyah dan Pondok Pesantren Kemenag mengemukakan, PBSB untuk pertama kalinya dimulai pada 2005. Semula hanya bermitra dengan IPB dan UIN Syarif Hidayatullah, kini sudah bermitra dengan 14 perguruan tinggi.
Rakor PBSB itu dihadiri utusan dari 11 perguruan tinggi seperti UGM, UIN Jakarta, ITS dan Unair. Utusan dari UIN Jakarta Prof MK Tadjudin yang juga mantan Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Jakarta mengapresiasi prestasi akademik para santri yang kuliah di FKIK UIN Jakarta.
“Mereka memiliki prestasi unggul dan mampu bersaing dengan mahasiswa dari perguruan-perguruan tinggi lain,” kata mantan Rektor UI itu sambil menambahkan bahwa PBSB relatif berhasil, terlebih ekspektasi kalangan pesantren dan masyarakat sangat tinggi untuk mengikuti program tersebut.
Mohammad Zen lebih lanjut mengemukakan, PBSB juga dinilai tepat sasaran, karena bisa menjaring dan memfasilitasi santri dari keluarga kurang mampu untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi papan atas. Program tersebut bahkan mampu menaikkan citra pesantren menjadi lembaga yang makin kredibel dan berkualitas.
PBSB merupakan pengejawantahan dari kebijakan pembangunan pendidikan Islam tahun 2010-2015 yang berfokus pada perluasan akses, peningkatan mutu dan daya saing, serta tata kelola pendidikan. [Nzal]