JAKARTA (Panjimas.com) – Masifnya media massa cetak maupun elektrnik di Indonesia yang akhir-akhir ini memblow up atau memberitakan soal Daulah Islamiyyah/Islamic State (IS/ISIS) harus dilihat masyarakat, para tokoh dan umat Islam secara jernih, adil dan bijak.
Pasalnya, menurut anggota dewan syuro Aliansi Nasional Anti Syi’ah (ANNAS), Habib Achmad Zein Alkaf, issue tersebut digulirkan pada saat kaum Syi’ah di Indonesia sedang gencar-gencarnya dan aktif-aktifnya melalukan ancaman dan teror terhadap berbagai tabligh akbar dan kajian untuk membongkar dan menyadarkan masyarakat Indonesia tentang kesesatan dan bahaya Syi’ah.
Untuk itu, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur (PWNU Jatim) ini mensinyalir adanya campur tangan kaum Syi’ah didalam pemberitaan soal IS/ISIS, agar perbuatan Syi’ah yang harusnya masuk dalam ranah kriminal tersebut tidak terekspos oleh media massa. (Baca: Waspada & Bersiaplah!! Syi’ah Sudah Masuk ke Indonesia & Didepan Mata Kita)
Ketua Umum Front Anti Aliran Sesat (FAAS) Jatim ini juga menyoroti minimnya pemberitaan media massa soal kasus penyerangan terhadap kampung Az Zikra KH Muhammad Arifin Ilham beberapa waktu lalu yang dilakukan oleh para preman Syi’ah. (Baca: Habib Zein Alkaf: Jalal Harus Bertanggung Jawab Atas Penyerangan Terhadap Az Zikra)
Anggota Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim ini mengingatkan pemerintah, dalam hal ini kepolisian, agar bersiap-siap jika dikemudian hari kaum Syi’ah berbuat anarkis dan mengancam kedaulatan NKRI. Sebab, di Indonesia ini Syi’ah merupakan gerakan yang paling berbahaya, dan IS/ISIS bukanlah sebuah ancaman.
“Mereka harus bertanggung jawab apabila terjadi hal hal yang tidak diinginkan. Bagi Indonesia yang paling berbahaya justru Syi’ah, bukan ISIS,” tegas Habib Zein kepada Panjimas.com pada Sabtu (14/3/2015). (Baca: Ketua PWNU Jatim: Jangan Dekat-Dekat dengan Syi’ah Jika Ingin Selamat). [GA/Ronin]