KLATEN (Panjimas.com) – Sejumlah aksi anarkis yang dilakukan kaum Syi’ah dan para preman Syi’ah yang menteror basis-basis umat Islam disebabkan karena kaderisasi Syi’ah yang terus berjalan, baik secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi. (Baca: Direktur DII Jateng: Syi’ah Komunis Urutan Teratas Bahayakan Indonesia)
Hal ini dikatakan oleh Direktur Program Dewan Dakwah Islamiyyah Indonesia (DDII) Jawa Tengah (Jateng), ustadz Aris Munandar Al-Fath Lc saat menghadiri acara silaturahmi para tokoh dan pimpinan elemen Islam Klaten pada Selasa (17/3/2015) di kantor DDII Klaten.
Ustadz Aris mengungkapkan, kaderisasi dan aksi yang dilakukan Syi’ah beberapa waktu lalu memang masih sembunyi-sembunyi. Bahkan dedengkot Syi’ah, Jalaluddin Rahmat yang sebelumnya belum berani menyatakan dirinya Syi’ah, namun saat era pemerintahan Jokowi sudah mulai terang-terangan mengaku Syi’ah.
Menilik kasus penyerangan yang terjadi terhadap kampung Muslim Az Zikra KH Muhammad Arifin Ilham di Sentul Bogor beberapa waktu lalu yang dilakukan oleh para preman bayaran Syi’ah mengindikasikan kaderisasi Syi’ah kepada para penjahat ternyata juga terjadi. (Baca: Waspadalah!! Syi’ah & Komunis Mulai Terang-Terangan Berulah Sejak Era Presiden Jokowi)
Untuk itu, tokoh Islam Kota Solo ini mengingatkan para tokoh dan umat Islam agar segera bangun dari tidurnya jika tidak ingin dijadikan santapan empuk dan ladang pembantaian bagi kaum Syi’ah. Caranya, para tokoh dan ulama harus menyiapkan kader yang betul-betul siap berdakwah dan bertempur untuk melawan Syi’ah.
“Jadi kalau saya mengutip perkataan Ketua Umum Dewan Dakwah Pusat, KH Syuhada Bachri, Syi’ah ini terus bekerja, sedangkan kita, umat Islam hanya sibuk dan terus menerus berbicara tanpa melakukan aksi nyata,” jelas ustadz Aris saat menghadiri acara silaturahmi para tokoh dan pimpinan elemen Islam Klaten pada Selasa (17/3/2015) di kantor DDII Klaten. [GA]