BEIJING – Media Pemerintah China, Xinhua, melansir laporan bernada kritikan keras terhadap Pemerintah Amerika Serikat (AS). Media itu menyebut AS suka ikut campur urusan orang lain.
Kritikan keras media Pemerintah China tersebut terkait sikap AS dalam sengketa Laut China Selatan. Selama ini China terlibat sengketa maritim dengan beberapa negara Asia atas pengakuan wilayah Laut China Selatan.
“America the Kibitzer,” demikian judul laporan utama Xinhua yang berarti ‘Amerika suka ikut campur urusan orang lain’. Berita tersebut dilansir Xinhua pada Sabtu (21/3/2015).
China telah mengklaim hampir semua kawasan Laut China Selatan. Tapi, pengakuan itu ditentang Brunei, Malaysia, Filipina, Vietnam, dan Taiwan. Dari sejumlah negara penentang klaim China tersebut, sebagian di antaranya merupakan sekutu AS.
”Paman Sam telah lama (dikenal) dalam mencengkeram dan meregangkan kekuatan, tetapi ada lagi yang belum berubah: suka ikut campur urusan orang,” tulis Xinhua.
Laporan media China itu menyusul pernyataan Komandan Armada Ketujuh AS, Laksamana Robert Thomas. Dia telah menyerukan militer negara-negara ASEAN untuk berpatroli di kawasan Laut China Selatan. Dia juga mendesak ada penanganan soal reklamasi pulau yang dilakukan China di kawasan sengketa.
”Jika anggota ASEAN memimpin dalam mengorganisasi (kekuatan) di sepanjang wilayah itu, percayalah Armada Ketujuh AS akan siap mendukung,” kata Thomas, seperti dilaporkan Bloomberg pada pekan ini. (nzal/Sindonews.com)