JAKARTA (Panjimas.com) – Pada Jum’at (13/3/2015) lalu, Emilia Renita AZ yang merupakan dedengkot Syiah Indonesia yang mengaku mewakili aktivis perempuan Syi’ah di lapangan menebar ancaman saat datang ke kantor Komnas HAM. Emilia tidak sendirian, ia datang bersama para penganut aliran sesat Syi’ah lainnya yang tergabung dalam Organization of Ahlulbait For Social support and Education (Oase).
Mereka mengadukan pembelaannya atas penahanan para preman Syi’ah lantaran aksi anarkis menyerang perkampungan Az Zikra, beberapa waktu lalu. Tak hanya itu, Emilia yang datang bersama suaminya yang juga dedengkot Syi’ah, Jalaluddin Rahmat juga curhat soal banyaknya deklarasi penentangan terhadap aliran sesat Syi’ah dari Aliansi Nasional Anti Syi’ah (ANNAS) di berbagai tempat.
Karena pembelaan terhadap para preman Syi’ah itu dirasa tak maksimal, maka Emilia mengancam akan melakukan dark justice alias main hakim sendiri. Maka, Emilia pun mendesak Komnas HAM untuk bekerja lebih keras membela aliran sesat Syi’ah.
“Artinya kalau institusi seperti Komnas HAM saja tidak bisa bereaksi, ke mana kami harus mengadukan nasib kami? Apakah harus ada dark justice? Supaya kami bisa bergerak sendiri? Apa sekarang?,” ancamnya. (Baca: Waspada! Bela Preman Penyerang Az Zikra, Dedengkot Syi’ah Emilia Renita Ancam Lakukan Dark Justice)
Menanggapi hal itu, Ketua Umum Front Anti Aliran Sesat Jawa Timur (FAAS Jatim), Habib Achmad Zein Alkaf menyatakan, kedatangan Jalal dan istrinya ke Komnas HAM sejatinya malah membuktikan bahwa dirinya berada dibelakang penyerangan dan para penyerang kampung Az Zikra KH Muhammad Arifin Ilham.
Anggota dewan syuro ANNAS ini menambahkan, harusnya polisi segera memeriksa tokoh Syi’ah yang pernah berlajar di Qom Negara Syi’ah Iran itu terkait penyerangan kampung Az Zikra. Sebab secara tidak langsung Jalal membuka kedoknya selama ini yang ia tutup-tutupi dengan model Taqiyyah-nya.
“(Pembelaan –red) yang dilakukan Jalaluddin Rahmat terhadap 34 orang penyerang Az Zikra yang taubat dan kembali ke Ahlussunnah membuktikan bahwa dialah orangnya yang berada dibelakang penyerang Az Zikra,” tegas Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim ini kepada Panjimas.com pada Sabtu (14/3/2015). [GA/Ronin]