BOGOR (Panjimas.com) – Habib Faisal bin Salim Al-Kaff korban penganiayaan brutal preman Syiah, membantah aduan Ormas aliran sesat Syiah Organization of Ahlulbayt for Social Support and Education (OASE) ke Komnas HAM.
Ketua Tim Hukum OASE, Ferdi Irawandi kepada Komnas HAM menyatakan bahwa yang terjadi di kampung Az Zikra bukanlah penyerangan. Namun, upaya penurunan spanduk anti Syiah dari beberapa orang, lalu terjadi perkelahian.
Bahkan Habib Faisal selaku ketua keamanan di kampung Az Zikra, dituding melakukan pemukulan lebih dulu.
Jelas hal itu memutarbalikkan fakta, semua itu bohong. Jelas-jelas kita ada videonya, ada saksinya dan jelas-jelas sudah ditangkap orangnya
Atas pernyataan tersebut, Habib Faisal menyayangkan sikap OASE yang tak tahu malu lantaran menyampaikan laporan dusta kepada Komnas HAM. Pasalnya, bukti-bukti bahwa mereka melakukan penyerangan dan penganiayaan cukup banyak, diantaranya video kejadian yang bisa disaksikan di youtube.
“Jelas hal itu memutarbalikkan fakta, semua itu bohong. Jelas-jelas kita ada videonya, ada saksinya dan jelas-jelas sudah ditangkap orangnya,” kata Habib Faisal kepada Panjimas.com, Selasa (17/3/2015).
Laporan OASE, menurut Habib Faisal sangat tidak logis, bagaimana mungkin puluhan orang yang melawan satu orang disebut sebagai perkelahian. Jelas itu merupakan penganiayaan brutal.
“Jumlah yang ditangkap 34 orang itu tidak semua, harusnya kalau ditangkap semua itu 50 orang. Bagaimana mungkin itu dibilang perkelahian, yang ditangkap di Polres Bogor saja sampai hari ini 34 orang pelaku. Kalau perkelahian itu satu lawan satu. Jadi pernyataan mereka itu tidak logis, mereka pakai bahasa yang sekedar dikarang-karang,” ungkapnya.
Jumlah yang ditangkap 34 orang itu tidak semua, harusnya kalau ditangkap semua itu 50 orang. Bagaimana mungkin itu dibilang perkelahian, yang ditangkap di Polres Bogor saja sampai hari ini 34 orang pelaku. Kalau perkelahian itu satu lawan satu. Jadi pernyataan mereka itu tidak logis, mereka pakai bahasa yang sekedar dikarang-karang
Ia pun menegaskan bahwa yang terjadi kampung Az Zikra pada Rabu (11/2/2015) malam adalah penyerangan dan penganiayaan.
“Yang jelas mereka semua itu ikut mukuli saya, puluhan orang itu,” tegasnya. (Baca: Biadab! Habib Faisal bin Salim bin Ali Kaff Dianiaya Gerombolan Preman Syiah di Depan Anaknya)
Untuk diketahui, Ormas aliran sesat Syiah OASE bersama dedengkot Syiah, Jalaludin Rahmat yang juga didampingi istrinya, Emilia Renita melapor ke Komnas HAM untuk membela para preman pelaku penyerangan kampung Az Zikra. (Baca: Waspada! Bela Preman Penyerang Az Zikra, Dedengkot Syiah Emilia Renita Ancam Lakukan Dark Justice)
Tak tanggung-tanggung, menurutnya para preman yang menjadi centeng aliran sesat Syiah itulah korban pelanggaran HAM. (Baca: Putarbalikkan Fakta, Pembela Preman Syiah Tuding Habib Faisal Lebih Dulu Lakukan Pemukulan)
Ia juga membantah adanya penyerangan dan penganiayaan terhadap Habib Faisal bin Salim Al-Kaff, selaku ketua keamanan perkampungan Az Zikra.
Menurut Ferdi, yang terjadi hanya beberapa orang yang datang tidak berama-ramai dan terjadi percekcokan hingga perkelahian. Parahnya lagi, kuasa hukum preman Syiah itu juga menyatakan bahwa Habib Faisal yang pertama kali melakukan pemukulan.
“Rekan sendiri hanya dua orang dan pak Faisal, terjadi percekcokan awalnya kemudian siapa lebih dulu kalo dari temen tersangka bilang pak Faisal duluan yang memukul akhirnya terjadi perkelahian dua orang, dan dua orang lagi melerai, segera d akhirkan ke polsek bersama Faisal dan pak Bagus, pak Ibrahim, minta diselesaikan di tempat polisi setempat,” ujarnya. [AW]
https://youtu.be/bOg6ZxmlOZ4