JAKARTA (Panjimas.com) – Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko menegaskan bahwa militer Indonesia dan Amerika Serikat (AS) sepakat memerangi Daulah Islamiyyah/Islamic State (IS/ISIS), serta sepakat meningkatkan kerjasama militer kedua negara yang selama ini telah berjalan dengan baik.
Pernyataan Moeldoko itu disampaikan saat menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) AS untuk Indonesia, Robert O Blake Jr beserta stafnya di ruang tamu panglima TNI, di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat pada Kamis (19/3/2015).
Dalam pertemuan itu, Moeldoko didampingi oleh Asisten Intelijen Panglima TNI Laksamana Muda TNI Amri Husaini, Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal (Mayjen) TNI M Fuad Basya, Kepala Pusat Kerja Sama Internasional TNI Laksamana Pertama TNI Suselo dan Staf Khusus Panglima TNI Marserkal Pertama TNI (Purnawirawan) Prayitno.
Menurut pernyataan Pusat Penerangan TNI, bagi TNI IS/ISIS merupakan ancaman potensial bagi eksistensi Indonesia, sehingga harus dikelola secara baik. Belum lama ini diketahui ada 16 WNI yang ditahan imigrasi Turki di Gazientap saat akan menyeberang ke Suriah.
Posisi kota itu hanya 97 kilometer di barat laut Aleppo dan Kobani yang masuk wilayah Suriah, yang saat ini telah dikuasai IS/ISIS. Turki bukan mempersoalkan niat mereka menyeberang, namun semata-mata karena kelengkapan dokumen keimigrasian mereka.
Mengingat intensitas dan kekerapan propaganda IS/ISIS semakin meningkat, Moeldoko menyatakan terus berkomunikasi dengan para pimpinan agama Islam dan beberapa komponen lain di Indonesia untuk kepentingan keamanan nasional.
Selain itu, tujuan TNI menggalang komunikasi itu untuk menyatukan persepsi yang sama dan menempatkan ISIS menjadi musuh bersama. “ISIS tidak boleh berkembang, tidak boleh tumbuh di satu wilayah pun di Indonesia, ini sudah menjadi suatu keputusan,” kata Moeldoko.
“Untuk itu TNI akan menggelar latihan dalam jumlah yang relatif besar di Poso, karena saya mewaspadai Poso, saya tidak ingin Poso menjadi tempat yang nyaman bagi tumbuhnya ISIS setelah mereka kembali dari Suriah dan Iraq,” kata Moeldoko.
“Saya punya keyakinan penuh bahwa dalam kepemimpinan duta besar Amerika Serikat untuk Indonesia dapat membangun komunikasi yang sangat baik dengan TNI khususnya, dan dapat membuahkan hal-hal baru dalam konteks hubungan antara kedua angkatan bersenjata” kata dia.
Moeldoko juga menyampaikan, pada saat pertemuannya dengan Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata AS, Jenderal Martin Dempsey terkait prospek hubungan kedua angkatan bersenjata, bahwa Indonesia dan AS memiliki pandangan sama untuk membangun kekuatan dan hubungan yang semakin kuat. [GA/Ant]