JAKARTA (Panjimas.com) – Direktur Eksekutif Pusat HAM Islam Indonesia (PUSHAMI), Muhammad Hariadi Nasution SH MH, menyerukan kepada masyarakat agar bersikap kritis terhadap pemberitaan media terkait Islamic State (IS).
Khususnya, akhir-akhir ini dimana pemberitaan 16 WNI hilang atau ditangkap terus dikaitkan dengan ISIS. Menurut Hariadi, pemberitaan tersebut sudah tidak berimbang dan sengaja dimainkan pihak-pihak tertentu demi sebuah kepentingan.
“Pemberitaan media saat ini sudah tidak berimbang soal 16 WNI, sebab ada orang-orang yang berangkat ke Iran, Libanon tapi tidak ada media yang membahasnya. Jadi pemberitaan 16 WNI dikaitkan dengan ISIS ini ‘digoreng’ oleh media-media hitam,” kata Muhammad Hariadi kepada Panjimas.com, Rabu (18/3/2015).
Jadi pemberitaan 16 WNI dikaitkan dengan ISIS ini ‘digoreng’ oleh media-media hitam
Menurut Hariadi, seharusnya media juga memiliki hati nurani dan jangan mau dikendalikan oleh propaganda Amerika Serikat.
“Media ini jangan cuma ikut-ikutan, Amerika ngomong begini-begitu diikutin, dewasa dikit dong!” tegas pria yang akrab disapa Ombat tersebut.
Kalau dikit-dikit media beritakan satu kelompok itu sebagai teroris, harusnya kita curiga jangan-jangan malah mereka yang disebut teroris itu yang benar. Sebab dalam Nubuwatnya Rasulullah itu begitu soal Thaifah Manshurah. Mereka ngga bisa dikalahkan, meskipun diperangi, ditelantarkan sampai dicaci maki
Di sisi lain, Hariadi juga menyampaikan agar umat Islam jangan menjadi orang-orang yang tersesat di akhir zaman. Sebab, dalam Nubuwat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, akan senantiasa ada kelompok yang disebut dengan Thaifah Manshurah.
عَنْ سَلَمَةَ بْنِ نُفَيْلٍ الْكِنْدِىِّ قَالَ كُنْتُ جَالِسًا عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَذَالَ النَّاسُ الْخَيْلَ وَوَضَعُوا السِّلاَحَ وَقَالُوا لاَ جِهَادَ قَدْ وَضَعَتِ الْحَرْبُ أَوْزَارَهَا فَأَقْبَلَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- بِوَجْهِهِ وَقَالَ « كَذَبُوا الآنَ الآنَ جَاءَ الْقِتَالُ وَلاَ يَزَالُ مِنْ أُمَّتِى أُمَّةٌ يُقَاتِلُونَ عَلَى الْحَقِّ وَيُزِيغُ اللَّهُ لَهُمْ قُلُوبَ أَقْوَامٍ وَيَرْزُقُهُمْ مِنْهُمْ حَتَّى تَقُومَ السَّاعَةُ وَحَتَّى يَأْتِىَ وَعْدُ اللَّهِ وَالْخَيْلُ مَعْقُودٌ فِى نَوَاصِيهَا الْخَيْرُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
Dari Salamah bin Nufail Al Kindi ia berkata,’ Saya duduk di sisi Nabi, maka seorang laki-laki berkata,” Ya Rasulullah, manusia telah meninggalkan kuda perang dan menaruh senjata. Mereka mengatakan,” Tidak ada jihad lagi, perang telah selesai.” Maka Rasulullah menghadapkan wajahnya dan besabda,” Mereka berdusta !!! Sekarang, sekarang, perang telah tiba. Akan senantiasa ada dari umatku, umat yang berperang di atas kebenaran. Allah menyesatkan hati-hati sebagian manusia dan memberi rizki umat tersebut dari hamba-hambanya yang tersesat (ghanimah). Begitulah sampai tegaknya kiyamat, dan sampai datangya janji Allah. Kebaikan senantiasa tertambat dalam ubun-ubun kuda perang sampai hari kiamat.” (HR An Nasai).
Dalam riwayat yang lain, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي مَنْصُورِينَ لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ حَتَّى تَقُومَ السَّاعَةُ
“Akan senantiasa ada sekelompok dari umatku mendapat pertolongan. Orang-orang yang menghinakannya tidak akan membahayakan mereka hingga terjadi hari kiamat.” (HR At-Tirmidzi, Ibnu Hibban, Ahmad).
“Kalau dikit-dikit media beritakan satu kelompok itu sebagai teroris, harusnya kita curiga jangan-jangan malah mereka yang disebut teroris itu yang benar. Sebab dalam Nubuwatnya Rasulullah itu begitu soal Thaifah Manshurah. Mereka ngga bisa dikalahkan, meskipun diperangi, ditelantarkan sampai dicaci maki,” tandasnya. [AW]