BOGOR (Panjimas.com) – Ormas aliran sesat Syiah Organization of Ahlulbayt for Social Support and Education (OASE) dalam laporannya ke Komnas HAM menyatakan bahwa beberapa orang mendatangi perkampungan Az Zikra hanya ingin mencopot spanduk.
Menurut Ketua Tim Hukum OASE, Ferdi Irawandi kepada Komnas HAM, beberapa orang mengajak Habib Faisal ke Polsek Babakan Madang untuk menyelesaikan percekcokan yang terjadi saat menuntut pencopotan spanduk anti Syiah. (Baca: Putarbalikkan Fakta, Pembela Preman Syiah Tuding Habib Faisal Lebih Dulu Lakukan Pemukulan)
Menanggapai pernyataan itu, Habib Faisal -korban penganiayaan preman Syiah- membantahnya. Menurut Habib Faisal, ia digelandang ke Polsek Babakan Madang untuk dijebloskan ke penjara sebagai pembuat onar. (Baca: Tak Tahu Malu! Bukti Video Jelas Puluhan Preman Menyerang, Ormas Syiah OASE Bohongi Komnas HAM)
“Jadi waktu ke polsek itu bukan untuk berdamai, mereka ingin menjebloskan saya –setelah saya dipukuli- seolah saya itu yang membuat onar,” kata Habib Faisal kepada Panjimas.com, Selasa (17/3/2015).
Ia menegaskan bahwa laporan Syiah ke Komnas HAM hanya berisi laporan dusta. Sebab sudah menjadi rahasia umum, bahwa Syiah adalah agama taqiyah. (Baca: Waspada! Bela Preman Penyerang Az Zikra, Dedengkot Syiah Emilia Renita Ancam Lakukan Dark Justice)
“Memang mereka itu bertaqiyah, Syiah itu kan agama taqiyah dan mereka memutarbalikkan fakta itu supaya lepas dari hukum,” ujarnya.
Selain itu, ia juga meminta Komnas HAM bersikap adil dan tidak berat sebelah dalam menangani penyerangan kampung Az Zikra. Sebab, bukti-bukti begitu banyak bahwa para preman Syiah melakukan tindakan melanggar hukum.
“Komnas HAM waktu investigasi juga ketemu sama saya, respon Komnas HAM waktu itu katanya mau menindaklanjuti. Kita sampaikan juga semua bukti-bukti, bukti visum, saksi dan lain-lain. Kemudian semua bukti-bukti itu juga ada di tangan Polres Bogor,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Ustadz Ahmad Syuhad selaku juru bicara Majelis Az Zikra mengungkapkan tipu daya licik preman Syiah yang melakukan penyerangan di kampung Az Zikra. (Baca: Membongkar Kelicikan Preman Syiah saat Melakukan Penyerangan ke Kampung Az Zikra)
“Kelicikannya itu ada dua, pertama saat mendorong menjatuhkan diri, dia teriak dipukul, padahal tidak dipukul. Kedua, setelah mereka berbuat, mereka pula yang mengantar korban ke Polsek, seolah-olah mereka jadi pahlawan,” ujarnya. [AW]