JAKARTA (Panjimas.com) – Pemerintah Indonesia melalui Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) mengatakan bahwa sebagian dari sekitar 8.000 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Suriah diyakini telah mendukung dan bergabung dengan Daulah Islamiyyah/Islamic State (IS/ISIS).
“Saya yakin ada di antara sebagian mereka yang juga menjadi simpatisan ISIS,” kata Kepala BNP2TKI, Nusron Wahid, pada Ahad (15/3/2015) seperti dilansir BBC. (Baca: Terkait IS/ISIS, Pemerintah Akan Batasi & Perketat Perjalanan ke Timur Tengah)
Menurut Nusron, sebelum diguncang konflik bersenjata pada tahun 2011, diperkirakan ada sekitar 30.000 TKI yang bekerja di Suriah. Namun belakangan jumlahnya terus menyusut menjadi sekitar 8.000 orang, setelah sebagian besar dievakuasi dari Suriah.
Namun Nusron mengakui hingga saat ini Pemerintah Indonesia belum dapat mengidentifikasi siapa saja TKI di Suriah yang telah bergabung dengan IS/ISIS. “Karena kita belum bisa mentracking (melacak) keberadaan mereka,” kata Nusron.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) juga telah mengungkapkan adanya sekitar 500 WNI yang telah bergabung dengan IS/ISIS di Suriah dengan berbagai cara. Di antaranya melalui jalur pengiriman TKI, perjalanan wisata dan sebagainya. [GA/Lip6]