SOLO (Panjimas.com) – Keluarga kakak beradik Fauzi Umar dan Hafidz Umar Babher yang merupakan 2 dari 16 WNI yang dikabarkan hilang di Turki menyesalkan pernyataan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang akhir-akhir ini sering menyudutkan keduanya di media massa. (Baca: Tepis Fitnah Gabung IS Karena Uang, Keluarga WNI: Ekonomi Hafidz & Fauzi Tercukupi)
“BNPT tidak melakukan pendekatan pada keluarga. Justru komentarnya sangat menganggu perasaan keluarga,” keluh Muhammad Arif, kakak tertua dari Fauzi dan Hafidz, di Solo seperti dilansir Okezone pada Jum’at (13/3/2015). (Baca: Keluarga WNI Asal Solo yang Hilang di Turki: Mereka Bukan Anggota JI)
Selain itu, Arif juga menyesalkan statemen-statemen yang sering keluar dari BNPT yang pasti akan menimbulkan stigma negatif dari masyarakat terhadap keluarga yang sebetulnya tidak tahu menahu soal hilangnya dua kerabatnya itu.
Seperti diberitakan Panjimas.com sebelumnya, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Marciano Norman mengatakan hingga saat ini pihaknya masih terus mendalami perkembangan informasi yang menyebutkan adanya 16 WNI yang diduga bergabung dengan Daulah Islamiyyah/Islamic State (IS). Mereka terakhir kali terpantau pergi ke Turki. (Baca: Hilang di Turki, 16 WNI Diduga Bergabung dengan Islamic State (IS))
“Ada 16 WNI yang ikut dengan salah satu biro perjalanan ke Turki, dan ke-16 WNI itu pada saatnya harus kembali ke Indonesia. Tapi sampai saat ini belum kembali,” kata Marciano di Kantor Kepresidenan, Jakarta, pada Rabu (4/3/2015). [GA/Bram]