SOLO (Panjimas.com) – Amir Biniyabah Jama’ah Ansharut Tauhid (JAT), ustadz Sholeh Ibrohim menjelaskan bahwa umat Islam satu dengan yang lainnya itu ibarat satu tubuh. Jika ada anggota tubuh yang sakit, maka anggota tubuh lainnya juga akan merasakan sakit. Untuk itu, umat Islam harus saling tolong menolong dan meringakan beban umat Islam lainnya.
Terkait dengan penetapan tersangka dan penahanan terhadap 5 (lima) aktivis Islam Anti Miras Kota Solo (Agus Junaidi, Robi, Ribut, Hudzaifah dan Dani) yang ditangkap Polres Solo pada Rabu (4/3/2015) malam, ustadz Sholeh menegaskan bahwa umat Islam harus berusaha sekuat tenaga membebaskan mereka. (Baca: Ustadz Sholeh JAT: Kalau Polisi Mau Fair & Adil, Para Penjual Miras Juga Harus Ditindak)
“Yang paling utama menurut saya adalah bagaimana caranya mereka dibebaskan. Ini tugas dan PR penting kita bersama, umat Islam, khususnya para pimpinan elemen Islam yang ada di Solo ini,” ujar pengajar dan pengurus senior Ponpes Al Mukmin Ngruki Solo Jawa Tengah (Jateng) ini saat ditemui Panjimas.com di kediamannya pada Selasa (10/3/2015).
“Segala upaya memang harus kita tempuh. Tapi jika Allah berkehendak lain, maka kita tidak boleh melupakan mereka dan keluarga mereka. Umat Islam juga harus memikirkan keberlangsungan hidup sehari-hari keluarga mereka, seandainya mereka tetap ditahan. Karena mereka juga ada yang punya anak istri,” tegasnya. (Baca: Ingat!! Aktivis Islam Anti Miras Kota Solo yang Ditahan Polisi Sedang Menjalankan Syari’at & Bukan Maksiat)
Seperti diberitakan Panjimas.com sebelumnya, aktivis Islam Anti Miras Kota Solo yang gencar menyelamatkan warga dari bahaya laten miras justru ditangkap aparat kepolisian saat mengingatkan penjual miras agar tidak lagi berjualan karena warga sudah resah. Hal ini terjadi pada hari Rabu (4/3/2015) malam. (Baca: Selamatkan Warga dari Bahaya Miras, 6 Aktivis Islam Solo Justru Ditangkap Polisi)
“Kemarin Rabu (4/3/2015) malam seusai kajian ada warga yang telfon mas Agus Junaidi, karena ada penjual miras di daerah Gabutan Pasar Kliwon. AJ lalu mendatangi penjual miras, ternyata memang benar ada miras,” kata Humas Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS), Endro Sudarsono kepada Panjimas.com pada Kamis (5/3/2015). [GA]