SOLO (Panjimas.com) – Beberapa waktu lalu diketahui sebuah fakta bahwa 2 (dua – Hudzaifah dan Dani) dari 5 (lima) aktivis Islam Anti Miras Kota Solo yang ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Solo sempat dipukuli dan dianiaya anggota Dalmas Polres Solo hingga memar dan lebam saat proses penangkapan pada Rabu (4/3/2015) malam.
Kini ditemukan fakta baru yang sangat memprihatinkan bahwa ternyata Hudzaifah ditangkap dan dipukuli polisi seusai mengisi sebuah pengajian rutin di Masjid Majelis Ulama Indonesia (MUI) Solo didaerah Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon. (Baca: Biadab!! Aktivis Islam Anti Miras Kota Solo Dipukuli Polisi di Truk Hingga Memar & Lebam)
“Hudzaifah ini adalah alumni salah satu pesantren di daerah Boyolali. Dia juga lahir dari keluarga pesantren. Keluarganya itu tinggal di Kendal. Nah, pada waktu sebelum kejadian itu, dia baru selesai mengisi pengajian rutin Rabu malam di Masjid MUI,” ungkap Fajar (nama samaran), kawan Hudzaifah didaerah Semanggi kepada Panjimas.com pada Senin (9/3/2015) via pesan singkat.
“Sehari-hari dia diamanhi warga untuk menjadi imam masjid dan pengisi kajian disalah satu masjid di Semanggi. Info yang Ana denger, dia memang sempat melawan saat akan ditangkap polisi, sebab dia merasa tidak melakukan penganiayaan hari Rabu itu,” ujarnya. (Baca: Ingat!! Aktivis Islam Anti Miras Kota Solo yang Ditahan Polisi Sedang Menjalankan Syari’at & Bukan Maksiat)
Sementara itu, kawan Hudzaifah lainnya, Rohim (nama samaran) mengungkapkan bahwa dirinya mengaku kaget pada hari Kamis pagi saat tahu bahwa Hudzaifah ditangkap polisi. “Hari Rabu sore itu kami masih smsan. Saat itu saya mau ajak ketemuan, tapi dia bilang lagi baca-baca kitab karena malamnya dia mau ngisi kajian di Masjid MUI,” kata Rohim kepada Panjimas.com pada Senin (9/3/2015) via pesan singkat.
Kedua kawan Hudzaifah itupun berharap kepada para pimpinan elemen Islam di Solo Raya agar berusaha sekuat tenaga membebaskan Hudzaifah dan aktivis Islam Anti Miras lainnya yang ditahan oleh Polres Solo. Sebab selama ini mereka berinteraksi, Hudzaifah merupakan pemuda yang baik dan alim. (Baca: Usai Aktivis Anti Miras Ditangkap & Dipukuli Polisi, Pimpinan Elemen Islam Solo Datangi Polres Solo)
Seperti diberitakan Panjimas.com sebelumnya, aktivis Islam Anti Miras Kota Solo yang gencar menyelamatkan warga dari bahaya laten miras justru ditangkap aparat kepolisian saat mengingatkan penjual miras agar tidak lagi berjualan karena warga sudah resah. Hal ini terjadi pada hari Rabu (4/3/2015) malam. (Baca: Selamatkan Warga dari Bahaya Miras, 6 Aktivis Islam Solo Justru Ditangkap Polisi)
“Kemarin Rabu (4/3/2015) malam seusai kajian ada warga yang telfon mas Agus Junaidi, karena ada penjual miras di daerah Gabutan Pasar Kliwon. AJ lalu mendatangi penjual miras, ternyata memang benar ada miras,” kata Humas Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS), Endro Sudarsono kepada Panjimas.com pada Kamis (5/3/2015). [GA]