TEL AVIV (Panjimas.com) – Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman menyerukan pemenggalan warga Arab Israel yang tidak loyal dengan Negara Zionis itu saat kampanye pemilu.
“Mereka yang bersama kami berhak mendapatkan segalanya. Mereka yang melawan kita, hal itu tidak bisa membantunya. Kita harus mengangkat kapak dan memenggal kepala mereka. Kalau tidak, kita tidak akan bertahan di sini,” katanya, menurut Channel 2, Ahad (8/3/2015).
Ini bukan pertama kalinya pemimpin ultra-nasionalis vokal, yang tinggal di pemukiman ilegal di Tepi Barat yang diduduki, membuat komentar mengerikan pada warga Arab dari negara Zionis Israel.
Pada bulan November tahun lalu, ia mengusulkan bahwa orang Arab di negara itu agar ditawarkan insentif keuangan untuk pindah ke negara Palestina di masa depan.
Ia juga mengatakan bahwa warga Israel yang menaikkan bendera hitam saat hari Nakba “harus keluar dari sini dan saya sangat rela dengan senang hati menyerahkan mereka ke Abu Mazen [Presiden Palestina Mahmoud Abbas]”.
Hari Nakba, yang berarti “hari malapetaka”, adalah hari untuk memperingati pengusiran dan perampasan lebih dari 800.000 warga Palestina (67% populasi) yang diikuti dengan Deklarasi Kemerdekaan negara Zionis Yahudi pada tahun 1948.
Orang-orang Palestina yang diusir secara paksa dari rumah mereka dilarang untuk kembali. Angka yang dikeluarkan oleh Biro Pusat Statistik yang berbasis di Ramallah menunjukkan bahwa jumlah pengungsi Palestina yang terdaftar adalah 5,3 juta, yang tinggal di kamp-kamp yang dikelola PBB di Suriah, Lebanon, Yordania, Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Komentar Lieberman itu muncul setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel tidak akan menyerahkan wilayah apapun untuk Palestina menjelang pemilihan pekan depan. [AW/IBT]