SOLO (Panjimas.com) – Lima (5) dari 16 Warga Negara Indonesia (WNI) yang hilang dan diduga bergabung dengan Daulah Islamiyyah/Islamic State (IS/ISIS) saat melakukan kunjungan ke Turki ternyata masih terdaftar sebagai warga RT 04 RW 01 Kelurahan Gajahan, Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah (Jateng).
Ketua RT 04 Gajahan, Priyono mengatakan, mereka bernomor KK 3372031312110001 atas nama Hafid Umar Babher beralamat di Jalan Nogogini I No.7 Gajahan. Anggota keluarga terdiri dari Soraiyah Chilid (istri), Hamzah Hafid (anak), dan Utsman (anak). Sedangkan Fauzi Umar Salim (36) adalah kakak kandung Hafid.
Meskipun Hafid Umar Babher dan keluarganya masih terdaftar sebagai warga di RT 04 RW 01 Gajahan, tetapi menurut Priyono mereka sudah tidak lagi menempati rumahnya di Jalan Nogogini I No.7 itu sejak sekitar tahun 2010.
“Keluarga Hafid Umar Babher sudah pindah dari kampung ini, sejak 2010. Saya tidak tahu pindahnya kemana, tetapi ayahnya Hafid katanya pindah Graha Safira Sukoharjo,” kata Priyono sambil menunjukan KK (Kartu Keluarga) milik Hafid Umar Babher pada Sabtu (7/3/2015) seperti dilansir Antara.
Sementara itu, Kepala Seksi Budaya dan Agama Kelurahan Gajahan, Sahuri megatakan, Hafid Umar Babher sudah pindah dan tidak menempati rumah di Jalan Nogogini I No.7 itu. Menurut Sahuri, dirinya juga mendengar berita hilangan 16 WNI di Turki itu dari sejumlah media televisi termasuk 5 orang dari Solo.
Rombongan WNI yang Hilang di Turki adalah 3 Keluarga Besar
Sedangkan Jubir Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Armanatha Nasir mengatakan, 16 WNI yang dikabarkan hilang di Turki itu menurut dokumen paspornya berasal dari Surabaya dan Solo. Mereka terdiri dari 3 keluarga dan 1 pemuda. Di mana dalam keluarga tersebut ada yang membawa serta anak mereka yang masih balita.
“Ini keluarga bawa anak. Berarti meninggalkan kehidupan yang aman di sini (Indonesia) ke kehidupan yang tidak ada kepastian,” kata Jubir Kemenlu Armanatha Nasir di kantor Kemenlu, Jl Pejambon, Jakarta Pusat, pada Jum’at (7/3/2015) seperti dilansir Detik. [GA]