SOLO (Panjimas.com) – Dewan Syari’ah Kota Surakarta (DSKS) turut prihatin atas kejadian yang menimpa 6 (enam) aktivis Islam Anti Miras Kota Solo yang ditangkap aparat kepolisian pada hari Rabu (4/3/2015) malam saat mengingatkan penjual miras agar tidak lagi berjualan karena warga mengaku sudah resah. (Baca: Selamatkan Warga dari Bahaya Miras, 6 Aktivis Islam Solo Justru Ditangkap Polisi)
Hal ini disampaikan oleh Sekjen DSKS, ustadz Tengku Azhar Lc kepada Panjimas.com pada Jum’at (6/3/2015). Ustadz muda yang akrab disapa Uje ini mendoakan Agus Junaidi dan aktivis Islam Anti Miras Kota Solo lainnya yang ditangkap polisi agar selalu diberi kesabaran dan ketabahan oleh Allah. Uje juga mendoakan keluarga aktivis Islam Anti Miras Kota Solo semuanya agar diberi ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi ujian ini.
Selain itu, Uje mengaku hingga sampai saat ini dirinya belum mengetahui kronologis kejadian yang sebenarnya. Untuk itu, DSKS menyerahkan sepenuhnya kepada divisi hukum dan advokasi untuk menangani ini dan memberi bantuan moril dan hukum kepada 6 aktivis Islam Anti Miras Kota Solo tersebut. (Baca: Astaghfirullah, Aktivis Islam Anti Miras Kota Solo Ditetapkan Polisi Jadi Tersangka)
“Ketiga, saya sangat menyayangkan bila penangkapan hanya terjadi kepada pihak yang melakukan penggerebekan miras, dan mengapa pihak yang menjual miras tidak ditangkap? Padahal jelas secara hukum dan undang-undang ada sanksi dan hukum bagi penjual miras,” ujar ustadz Tengku Azhar. (Baca: Biadab!! Aktivis Islam Anti Miras Kota Solo Dipukuli Polisi di Truk Hingga Memar & Lebam)
Seperti diberitakan Panjimas.com sebelumnya, aktivis Islam dan aktivis masjid Kota Solo yang gencar menyelamatkan warga dari bahaya laten miras justru ditangkap aparat kepolisian saat mengingatkan penjual miras agar tidak lagi berjualan karena warga sudah resah. Hal ini terjadi pada hari Rabu (4/3/2015) malam. (Baca: Astaghfirullah, Aktivis Islam Solo Anti Miras Juga Dipukuli Polisi Saat Akan Dibawa ke Polres Solo)
“Kemarin Rabu (4/3/2015) malam seusai kajian ada warga yang telfon mas Agus Junaidi, karena ada penjual miras di daerah Gabutan Pasar Kliwon. AJ lalu mendatangi penjual miras, ternyata memang benar ada miras,” kata Humas Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS), Endro Sudarsono kepada Panjimas.com pada Kamis (5/3/2015). [GA/Muwwahid]