BOGOR (Panjimas.com) – Ajaran sesat Syiah tidak menganggap para istri Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam selain Khadijah Radhiyallahu ‘anha sebagai Ahlul Bait. Demikian pula, Syiah tidak menganggap keturunan Rasulullah selain Fatimah Radhiyallahu ‘anha sebagai Ahlul Bait. (Baca: Tak Perlu Keluarkan Dalil Bungkam Ajaran Sesat Syiah, Cukup dengan Kartu Keluarga)
Tak berhenti sampai di situ, begitu ekstrimnya ajaran sesat Syiah mengkultuskan Ali bin Thalib Radhiyallahu ‘anhu. Mereka pun menganggap Khalifah yang sah setelah Rasulullah wafat hanyalah Ali bin Abi Thalib.
Hal itu disampaikan ulama muda Nahdlatul Ulama (NU) KH Idrus Ramli. Menurutnya, pangkal dari ajaran sesat Syiah adalah imamah yang mengkultuskan Ali bin Abi Thalib.
Kalau alasannya itu, harusnya kamu (Syiah, red) juga mendukung Abu Bakar, Umar dan Utsman, karena Sayyidina Utsman juga menantu Rasulullah, malah beliau mendapat julukan Dzun Nurain (yang memiliki dua cahaya) kenapa? Sejak Nabi diangkat sampai hari kiamat, tidak pernah ada seseorang yang diambil menantu seorang Nabi sampai dua kali, kecuali Sayyidina Utsman
Aliran sesat Syiah berdalih hanya Ali bin Abi Thalib yang pantas menjadi Khalifah, karena dia adalah menantu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Kalau alasannya itu, harusnya kamu (Syiah, red) juga mendukung Abu Bakar, Umar dan Utsman, karena Sayyidina Utsman juga menantu Rasulullah, malah beliau mendapat julukan Dzun Nurain (yang memiliki dua cahaya) kenapa? Sejak Nabi diangkat sampai hari kiamat, tidak pernah ada seseorang yang diambil menantu seorang Nabi sampai dua kali, kecuali Sayyidina Utsman, beliau pertama menikah dengan Ummu Kultsum lalu terakhir menikah dengan Ruqayyah,” kata KH Idrus Ramli dalam Tabligh Akbar Umat Bersatu Kokohkan ASWAJA, di Masjid Az Zikra, Sentul, Bogor, Jawa Barat (Jabar) pada Ahad (22/2/2015).
Abu Bakar dan Umat memang mertua kanjeng Nabi, tapi setelah Nabi wafat dipecat jadi mertua. Lha siapa yang memecat? Yang memecat Sayyidina Ali. Lho kok ada mertua dipecat?
Bahkan, ajaran sesat Syiah tidak mengakui Abu Bakar dan Umar bin Khattab sebagai Khalifah, karena sudah dipecat sebagai menantu Rasulullah Shallallahu ‘alahi wa sallam.
“Abu Bakar dan Umat memang mertua kanjeng Nabi, tapi setelah Nabi wafat dipecat jadi mertua. Lha siapa yang memecat? Yang memecat Sayyidina Ali. Lho kok ada mertua dipecat?” ungkapnya.
Karenanya kalau berdebat dengan orang Syiah itu tidak perlu pakai ilmu tapi pakai dengkul. Kenapa? Karena Syiah itu tidak punya otak!
Melihat argumentasi ngawur dan bodoh tersebut, KH Idris Rambli menyimpulkan tak perlu menghadapi penganut Syiah dengan ilmu, karena mereka tak memiliki akal.
“Karenanya kalau berdebat dengan orang Syiah itu tidak perlu pakai ilmu tapi pakai dengkul. Kenapa? Karena Syiah itu tidak punya otak!” tandasnya. [AW]