NUSKAMBANGAN (Panjimas.com) – Eksekusi terpidana mati kasus Narkoba sepertinya akan segera dilaksanakan dalam waktu dekat. Sejumlah terpidana mati juga telah tiba di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
Dari informasi di berbagai media, sudah ada 10 terpidana mati yang kini dipindahkan ke Pulau Nusakambangan, mereka adalah:
- Mary Jane Fiesta Veloso (WN Filipina)
- Myuran Sukumaran alias Mark (WN Australia)
- Serge Areski Atlaoui (WN Perancis)
- Martin Anderson alias Belo (WN Ghana)
- Zainal Abidin (WN Indonesia)
- Raheem Agbaje Salami (WN Spanyol)
- Rodrigo Gularte (WN Brazil)
- Andrew Chan (WN Australia)
- Silvester Obiekwe Nwolise (WN Nigeria)
- Okwudili Oyatanze (WN Nigeria)
Sudah menjadi rahasia umum, bahwa para terpidana mati yang akan dieksekusi di lembah Nirbaya, terlebih dahulu dimasukkan dalam sel isolasi yang berada di Lapas Besi, Nusakambangan.
Pada saat ditempatkan sel isolasi inilah para terpidana mati menjalani kehidupan terakhirnya, jelang detik-detik eksekusi.
“Biasanya menjelang hari eksekusi, kalau ada pihak keluarga yang besuk dikasih keleluasaan jam besuknya,” ujar salah seorang penghuni sebuah Lapas di Nusakambangan yang enggan disebutkan namanya kepada Panjimas.com, Rabu (4/3/2015).
Selain itu, sikap para terpidana mati jelang eksekusi pun bermacam-macam, ada diantara mereka yang terlihat galau bahkan ada juga yang rajin ibadah.
Rani Andriani alias Melisa Aprilia, terpidana mati kasus Narkoba misalnya, begitu rajin berpuasa sunnah jelang eksekusi mati.
“Kalau sikap yang diantara mereka ada yang kelihatan sangat galau. Tapi ada juga yang kelihatan sangat taat ibadah. Rani waktu itu puasa sunnah, terus dia minta sahur atau buka dengan mie instan. Malah pas dia sudah dieksekusi ada narapidana yang nemu kertas isinya doa sayyidul istighfar di sel isolasi Rani,” ungkapnya.
Untuk diketahui, setiap terpidana mati juga diberikan hak untuk mengemukakan sesuatu (permintaan terakhir) kepada jaksa agung atau jaksa sebagaimana diatur dalam Pasal 6 ayat (2) UU No.2/PNPS/1964.
Namun, ada saja permintaan aneh yang diajukan terpidana mati. Meski demikian, hal itu tetap dipenuhi oleh pihak kejaksaan.
“Seperti Rani yang minta berbuka puasa dengan mie instan, menurut kesaksian napi ada juga terpidana mati beberapa tahun lalu yang permintaan terakhirnya minta didatangkan perempuan dan itu dituruti,” imbuhnya. [AW]