Libya (Panjimas.com)- Libya meminta izin dari PBB agar mengimpor 150 Tank dan lebih dari 20 pesawat tempur, 7 helikopter penyerang, puluhan ribu senapan penyerbu, peluncur roket dan jutaan butir amunisi dari Ukraina, Serbia dan Republik Ceko.
Permintaan tersebut dibuat secara tertulis kepada Komite Dewan Keamanan PBB yang bekerja mengawasi masuknya senjata ke Libya, Pemerintahan Libya lewat permintaan tersebut mengatakan kepada Reuters pada Rabu (5/3/2015) bahwa Libya membutuhkan banyak perlengkapan dari mulai peralatan militer, senjata lainnya guna menghadapi mujahidin Daulah Islamiyyah (IS) dan dari kalangan ekstrimis (mujahid-red) yang berkeinginan kuat mengontrol perbatasan negara.
Jika tidak ada penolakan, maka 15 anggota Komite PBB akan menandatangani persetujuan permintaan senjata ke Libya pada hari senin nanti, situasi Libya semakin kacacau setelah empat tahun peristiwa penggulingan Ghaddafi hingga mujahidin Libya mampu menguasai sebagian wilayah di sana.
Seorang utusan khusus PBB ”Bernardino Leon” pada rabu (4/3) mmperingatkan bahwa Daulah Islamiyyah (IS) tidak akan pernah berhenti untuk memperkuat posisi di Libya dan pihak PBB tidak akan meremehkan permintaan Libya untuk membantu menyokong senjata menghadapi para mujahidin.
Tidak diragukan lagi gerakan jihad semisal Daulah Islamiyyah/Islamic State memperkuat kehadiran mereka dan membawa pengaruh besar untuk masyarakat libya, ujar Leon. [Nzal]