POSO (Panjimas.com) – Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri kembali berulah dengan menangkap 4 (empat) warga Poso, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) pada Rabu (4/3/2015). Keempat orang yang ditangkap bernama Adrianto (27 tahun), Muli (25 tahun), Abd Hadip (34 tahun) yang merupakan warga Desa Masamba dan Muh Nasir (42 tahun) warga Desa Weralulu Kecamatan Poso Pesisir.
Kapolres Poso AKBP Ronny Suseno membenarkan adanya penangkapan empat warga Poso yang diduga terkait dengan anggota jaringan kelompok teroris Santoso dan Daeng Koro. Keempat orang itu kini menjalani pemeriksaan secara intensif di Polda Sulteng.
Menurut Ronny, tiga orang yakni Adrianto, Muli dan Hadip ditangkap di rumahnya. Sedangkan Nasir ditangkap di jalan Trans Sulawesi, Desa Tokorondo, Kecamatan Poso Pesisir. Penangkapan keempat orang warga yang berprofesi sebagai petani tersebut berdasarkan pengembangan dari penangkapan enam orang warga Poso pada Januari 2015 lalu yang kini sudah dibawa ke Mabes Polri.
Adrianto dan Muli dituduh polisi terlibat aktif sebagai kurir makanan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso alias Abu Wardah. Sementara Hadip dan Nasir merupakan pemain lama dan pengantar logistik terhadap jaringan Santoso tersebut.
Menurut Ronny, Densus 88 melakukan penangkapan berdasarkan data nama dan penyelidikan yang sudah dilakukan sebelumnya.
“Iya memang betul dalam beberapa bulan terakhir, beberapa orang warga Poso yang diduga terlibat aktif dalam jaringan kelompok Santoso telah ditangkap dan sudah dibawa ke Mabes Polri untuk menjalani pemeriksaan sementara. Untuk yang empat orang ini, dari penyelidikan sementara, mereka merupakan kurir logistik dan simpatisan kelompok Santoso Cs,” kata Ronny.
Penangkapan 4 orang warga Poso tersebut menambah daftar nama warga Poso yang ditangkap Densus 88 menjadi sepuluh orang dari enam orang warga sebelumnya yang ditangkap pada awal Januari 2015, yang salah satunya adalah seorang wanita yang ditangkap bersama suaminya.
Operasi pengejaran terhadap jaringan Santoso dan Daeng Koro oleh Tim Densus 88 Mabes Polri dan Brimob Polda Sulteng hingga kini masih digelar dengan sandi Camar Maleo, pasca terbunuhnya tiga orang warga Desa Tangkura beragama Kristen yang diduga dilakukan oleh anggota MIT. [GA/kmps]