LONDON (Panjimas.com) – Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal BMC Medicine menunjukkan dampak buruk merokok kembali ditemukan. Dua dari tiga orang perokok meninggal dunia karena kebiasaan mereka sendiri.
Hal ini ditemukan dalam studi yang dilakukan terhadap 200.000 orang baik yang merokok dan tidak merokok berusia 45 tahun ke atas. Sebesar 67 persen perokok meninggal karena tembakau seperti kanker dan penyakit jantung.
“Kami menemukan bahwa perokok berisiko tiga kali lipat alami kematian lebih cepat daripada yang tidak merokok,” ungkap ilmuwan yang memimpin penelitian, Prof Emily Banks seperti dilansir Independent, pada Senin (2/3/2015).
“Kami juga menemukan bahwa perokok akan meninggal lebih cepat 10 tahun dibandingkan yang tidak merokok,” tambah Emily.
Salah satu cara negara ini untuk mengurangi konsumsi rokok adalah dengan mengubah kemasan. Jika di Indonesia sebuah kemasan rokok diberi gambar seram, maka di Inggris dan Australia memberlakukan kemasan rokok polos pada tahun 2010 dan 2013 terlihat ada penurunan tingkat merokok. [Muhajir/Lip6]