JAKARTA (Panjimas.com) – Selain disinyalir untuk mengirim senjata kepada kaum Syi’ah di Indonesia, merapatnya kapal tempur Negara Syi’ah Iran ke Tanjung Priok Jakarta pada Jum’at (27/2/2015) menurut Ketua Umum Front Anti Aliran Sesat Jawa Timur (FAAS Jatim), Habib Achmad Zein Alkaf bisa juga sebagai upaya untuk mensupport aksi teror kaum Syi’ah di Indonesia terhadap basis-basis umat Islam di Indonesia.
Seperti diketahui bersama, akhir-akhir ini sejumlah masjid dan para tokoh umat Islam di Indonesia yang gencar menyuarakan dan memahamkan masyarakat dan umat Islam akan bahaya laten Syi’ah mendapatkan aksi teror dan penyerangan dari kaum Syi’ah dan para preman Syi’ah pemabuk.
Habib Zein juga menduga, merapatnya kapal tempur Negara Syi’ah Iran itu juga erat kaitannya dengan aksi teror yang dilakukan oleh kaum Syi’ah. “Bisa juga itu,” ujar Habib Zein yang juga Ketua Bidang Organisasi Al Bayyinat Al Islamiyyah Indonesia ini kepada Panjimas.com pada Sabtu (28/2/2015). (Baca: Habib Zein Alkaf: Kapal Tempur Negara Syi’ah Iran ke Jakarta Kemungkinan Untuk Kirim Senjata
Dua kapal milik Negara Syi’ah Iran satuan ke-33 yang terdiri dari Kapal Tempur Naghdi dan Kapal logistik Bandar Abbas telah bersandar di Terminal Dua Tanjung Priok, Jakarta, pada Jum’at (27/2/2015). (Baca: Waspadalah!! Kapal Tempur Negara Syi’ah Iran Sudah Merapat ke Jakarta)
Menurut rilis yang dikeluarkan oleh Kedubes Negara Syi’ah Iran yang dikirim ke sejumlah media, kedatangan dua kapal tersebut merupakan kunjungan kedua kapal tempur Iran ke Indonesia. Kunjungan pertama dilakukan pada tahun 1980an.
Kedutaan Besar (Kedubes) Iran dalam rilisnya menyatakan bahwa kedua kapal ini bertolak dari Bandar Abbas Iran untuk melakukan pelatihan dan latihan perang bersama dengan Angkatan Tentara Nasional Indonesia. (Baca: Kapal Tempur Negara Syi’ah Iran ke Jakarta Untuk Latihan Perang Bersama)
Kapal-kapal tersebut sepanjang perjalanannya dari Iran (Bandar Abbas) telah melewati Teluk Aden dan melakukan operasi tempur terhadap pembajak laut serta mengunjungi dua negara yaitu India dan Sri Lanka sebelum ke Indonesia. Kapal gabungan yang membawa sejumlah mahasiswa Akademi Angkatan Laut Iran, itu akan berada di Jakarta selama tiga hari. [GA]