JAKARTA (Panjimas.com) – Puteri Indonesia 2015, Anindya Kusuma Putri mengatakan terlihat narsis saat berfoto selfie mengenakan baju palu arit, lambang komunis.
Dengan bangga Anindya mengunggah foto berbaju komunis itu ke akun Instagram miliknya, @anindyakputri pada Jumat lalu (20/2/2015).
“I So Vietnam Today,” tulis Anindya sebagai keterangan di foto itu.
Nettizen di jejeraing sosial pun banyak yang mengecam tingkah puteri Indonesia tersebut.
”Apakah ini foto Putri Indonesia (mungkin Anindya Putri)? Kok konyol begitu ya?,” ujar akun @nurudinwriter.
“Palu arit adl lambang PKI, paham komunis dilarang di Indonesia, apapun bentuknya! apalagi menyandang Putri Indonesia,” kicau @semesta_kicau.
Wanita kelahiran 3 Februari 1992 itu berdalih bahwa sikap tersebut untuk menghargai negara lain yakni Vietnam. Menurutnya, mengenakan baju palu arit sama seperti orang lain mengenakan batik.
“Saya menghargai persahabatan antar bangsa dan juga perbedaannya termasuk ideologi masing-masing negara. Saat itu pun saya berpikir saya mengenakan baju itu karena menghargai teman-teman dari Vietnam. Sama halnya seperti mereka yang memakai baju batik pemberian saya” ujar Anin di Graha Mustika Ratu, Selasa (24/2/2015).
Alangkah naifnya jika kaos merah berlambang palu arit itu disamakan dengan baju batik. Sebab, sangat jelas kaos palu arit itu melambangkan ideologi tertentu dalam hal ini komunis, sementara baju batik tidak melambangkan ideologi tertentu dan hanya melambangkan budaya dari Indonesia.
“Karena sangat naif, sudah terpilih sebagai Puteri Indonesia. Indonesia kan antikomunis, lalu ada orang yang memakai baju lambang komunis,” kata Mayor Jenderal TNI Mochamad Fuad Basya yang menjabat sebagai Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI di tempat berbeda. [AW/ cnn, viva]