London (Panjimas.com)- Mujahidin Somalia yang berafiliasi dengan Al Qaeda, Al Shabab merilis sebuah video yang mendorong seluruh mujahidin dan aktifis muslim di seluruh dunia untuk melakukan aksi serangan di pusat-pusat perbelanjaan di negara-negara Eropa dan Amerika.
Video berdurasi 1:13:14 detik tersebut menyebutkan beberapa nama mal yang menjadi target teror seperti Mall of America yang terletak di Minnesota, Amerika Serikat (AS), Westfield Mall di Stratford, Inggris, dan Edmonton Mall di Kanada.
Sang narator dalam video tersebut menutupi wajahnya dengan kafiyeh (syal khas Timur Tengah) dan menggunakan jaket kamuflase. Dia berbicara dengan logat Inggris dan tampaknya berasal dari Somalia.
Departemen Keamanan Nasional AS menyebut video ini sebagai fase baru dari terorisme global, dan harus ditanggapi dengan serius.
“Kelompok ini semakin bergantung kepada tindakan dari orang-orang yang terinsiprasi oleh pemikiran mereka dan melakukan tindakan sendiri,” kata Sekretaris Departemen Keamanan Negara AS, Jeh Johnson yang dikutip Mirror Senin (23/2/2015).
Mall of America dan Edmonton Mall telah meningkatkan penjagaan mereka sejak ancaman video tersebut muncul.
Al Shabab, dalam video tersebut, juga mengaku bertanggung jawab atas serangan bom di Westgate Mall di Nairobi, Kenya pada September 2013 silam. Serangan itu dilakukan sebagai pembalasan perbuatan Pemerintah Kenya yang ikut campur dalam konflik di Somalia. Pemerintah Kenya menolak alasan Al Shabab yang mereka anggap tidak dapat dibenarkan.
Al Shabab berarti ‘pemuda’ dalam bahasa Arab. Tanzhim jihad ini berasal dari bekas Union of Islamic Courts yang menguasai Mogadishu pada 2006, sebelum diusir oleh tentara Ethiopia. Al Shabab berafiliasi dengan Al Qaeda dan dilaporkan memiliki 7.000 sampai 9.000 orang anggota. [Nz/okz]
Video Al Shabab Penyerangan Pusat Perbelanjaan Westgate di Kenya
https://www.youtube.com/watch?v=EhPyENwwCoM