SOLO (Panjimas.com) – Keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memilih Komjen Pol Budi Gunawan (BG) sebagai calon Kapolri tunggal ternyata membuat gaduh segi perpolitikan, ekonomi dan keamanan Indonesia. Sebab, selang beberapa waktu setelah diajukan Jokowi sebagai calon Kapolri, Budi Gunawan ditetapkan menjadi tersangka kasus korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Setelah melalui kegaduhan politik yang luar biasa, Jokowi kemudian membatalkan pelantikan Budi Gunawan sebagai Kapolri dan mengajukan nama Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti (BH) sebagai calon Kapolri pengganti Jenderal Pol Sutarman. (Baca: Presiden Jokowi Akhirnya Batal Lantik BG & Pilih Badrodin Haiti Jadi Calon Kapolri)
Namun, penunjukan Badrodin Haiti sebagai calon Kapolri yang menggeser nama Budi Gunawan ternyata juga sama-sama bermasalah. Menurut data yang di miliki Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS), nama Badrodin Haiti ternyata masuk dalam jajaran petinggi Polri yang tersangkut masalah hukum, yakni masalah rekening gendut dan pelanggaran HAM di Poso. (Baca: Badrodin Haiti Ternyata Dapat Rapor Merah dari Komnas HAM Soal Pelanggaran HAM di Poso Tahun 2007)
“LUIS menghendaki penjelasan dari Presiden (Jokowi –red) terkait alasan pergantian sejak Sutarman, Budi Gunawan hingga usulan Badrodin Haiti. Baru kali ini pergantian Kapolri kurang cermat, disamping ada masalah dibidang hukum, moralitas hingga dugaan rekening gendut,” ujar Endro Sudarsono, Humas LUIS kepada Panjimas.com pada Jum’at (20/2/2015).
Untuk itu, LUIS meminta DPR RI agar menyelidiki rekam jejak Badrodin Haiti supaya tidak terjadi kegaduhan dan permasalahan di kemudian hari. (Baca: Tolak Badrodin Haiti Calon Kapolri Pilihan Jokowi Sang Pembantai Muslim Poso!!)
“Jangan sampai Badrodin Haiti terlibat dalam kasus hukum, yang kemudian menjeratnya di kemudian hari, lalu ada pergantian Kapolri lagi. LUIS meminta DPR RI untuk memperhatikan jejak Badrodin Haiti, baik dugaan kasus korupsi rekening gendut, maupun dugaan pelanggaran HAM di Poso. Kapolri harus clear, clean dan profesional,” tegas Endro. [GA]