KYRGYZTAN (Panjimas.com) – Kebiadaban kembali dilakukan oleh rezim Thoghut Kyrgyztan. Imam masjid dan ulama karismatik, Rashot Kamalov (36 tahun) di Masjid Al-Sarahsiy Kara-Suu di selatan Kyrgyztan ditangkap pada tanggal 9 Februari 2015 karena diduga mendorong jam’ahnya untuk bergabung dan berjihad bersama Daulah Islamiyyah/Islamic State (IS) di Suriah dan Iraq.
Kamalov adalah putra Muhammadrafiq Kamalov, seorang imam terkemuka yang meninggal pada bulan Agustus 2006 lalu dalam sebuah operasi bersama yang dilakukan oleh layanan keamanan Kyrgyz dan Uzbek. Rincian pembunuhan ayahnya sampai sekarang masih belum jelas. Polisi Kyrgyztan mengatakan Kamalov adalah “teroris”. Namun pemerintah Kyrgyztan tidak bisa memberikan bukti atas tuduhannya itu.
Rashot Kamalov mulai menjadi imam di Masjid Al-Sarahsiy setelah kematian ayahnya, meskipun ia tidak pernah disetujui oleh Muftiate, badan Muslim negara yang bertugas menunjuk imam dan memastikan mereka tetap sejalan dengan pemerintah.
“Lebih dari 100 orang hadir ketika polisi menggeladah rumah Kamalov, dan mereka melihat polisi tidak bisa menemukan bukti yang bisa memberatkannya,” ujar Nazgul Suyunbayeva, pengacara Kamalov seperti dilansir EurasiaNet.org pada Selasa (17/2/2015).
Beberapa warga Kara-Suu secara terpisah mengatakan bahwa polisi menggunakan kekerasan, tekanan dan intimidasi untuk mendapatkan kesaksian dari Kamalov. Layanan keamanan Kyrgyzstan juga sering dituduh melebih-lebihkan ancaman ekstremisme untuk membenarkan pelanggaran atau menyembunyikan kegiatan kriminal mereka sendiri. [Muhajir/snews]