JAKARTA (Panjimas.com) – Koordinator Indonesian Crime Analyst Forum (ICAF), Mustofa Nahrawardaya menyatakan bahwa kasus penyerangan brutal dan kejam yang dilakukan sekitar 40 orang gerombolan preman Syi’ah yang dipimpin oleh Habib Ibrahim Al-Habsyi terhadap perkampungan Muslim di kompleks Masjid Az Zikra Sentul Bogor pada Rabu (11/2/2015) malam harus diusut secara tuntas.
Selain itu, aktivis muda Muhammadiyah ini juga menyeru agar provokator penyerangan gerombolan Syi’ah ke perkampungan Muslim Majelis Az Zikra pimpinan KH Muhammad Arifin Ilham itu juga harus dicari. “Siapa provokatornya,” demikian rilis dari Mustofa yang diterima Panjimas.com, pada Jum’at (13/2/2015).
Menurut Mustofa, keberanian preman Syi’ah menyerbu markas dan perkampungan Muslim yang ditempati ustadz Arifin Ilham pada malam hari hingga dini hari itu bisa saja digerakkan oleh provokator yang paham betul situasi politik tanah air.
“Jika tanpa didorong oleh provokasi yang serius, memang kecil kemungkinan mereka berani melakukan tindakan konyol itu,” jelas Mustofa.
Mustofa memperkirakan sejumlah kemungkinan terkait aktor dan provokator itu berasal. “Banyak. Bisa jadi oknum di lingkungan Syi’ah, oknum di aparat penegak hukum, oknum di lingkungan intelijen dan mungkin juga oknum yang bekerja pada orang dekat dengan pemerintahan,” kata Mustofa.
Dalam kasus itu, Mustofa melihat substansi penyerangan adalah dari korban penghinaan. “Gerombolan preman ini tidak lagi berpikir minoritas mayoritas. Mereka hanya ingin memburu pelaku penghinaan. Penyerangan di markas Arifin Ilham adalah tindakan tidak terpuji kelompok intoleran,” tandasnya. [GA]