BOGOR (Panjimas.com) – Setelah penyerangan brutal dan kejam yang dilakukan sekitar 40 orang gerombolan preman Syi’ah yang dipimpin oleh Habib Ibrahim Al-Habsyi di kompleks Masjid Az Zikra Sentul Bogor pada Rabu (11/2/2015) malam, KH Muhammad Arifin Ilham mengaku ada sejumlah hikmah yang bisa dirinya ambil dari serangan pengecut dan teror itu.
Hal itu disampaikan oleh KH Arifin Ilham melalui akun Facebook (FB) pribadinya pada Jum’at (13/2/2015) pagi. Selain itu, KH Arifin menegaskan bahwa mencegah dan menghancurkan sebuah kebathilan dan kemungkaran itu lebih berat daripada mengajak manusia kepada sebuah kebaikan. Berikut ini kutipan lengkapnya:
SubhanAllah walhamdulillah, “Inna likuli syaiin hikamun”, sungguh segala sesuatu hikmah yang banyak. Itulah yang membuat hamba beriman selalu bersyukur atas segala peristiwa yang terjadi, “alhamdulillah alaa kulli haali”, segala puji bagi Allah atas semua keadaan. Diantara hikmah yang abang ambil pelajaran ;
- Setiap perjuangan di jalan Allah niscaya merasakan ujian yang dialami para Rasul dan anbiya walau dengan kadar ujian yang berbeda. Dan itu adalah kefitrohan harakah da’wah (QS Al Baqoroh 214).
- “An nahyu anil mungkar” mencegah apalagi menghancurkan kemungkaran tantangannya jauh lebih berat daripada “Al amru bil ma’ruf” mengajak kebaikan. “Menegakkan yang Haq dan menghancurkan kebathilan pasti dibenci orang-orang zholim” (QS Al Anfal 8).
- Sungguh peristiwa yang terjadi adalah “tarbiyyah Robbani” pendidikan dari Allah agar kita sungguh-sungguh serius menjadi mujahid da’wahNya, semakin kuat, matang, cerdas, ikhlas, istiqomah, tidak takut pada siapapun karena yaqin akan pertolonganNya, “Bila kalian menolong Allah, Allahpun menolong kalian dan menguatkan aqidah kalian” (QS Muhammad 7).
- Yang pasti membuat kita semakin kompak, bersatu dan semakin kuat berjuang dalam satu barisan harakah da’wah Ahlus Sunnah wal Jamaah. Seperti mengganggu sarang lebah yang membuat serempak lebah itu bersatu.
- Kitapun semakin faham mengapa Majelis Ulama Indonesia (MUI -red) memfatwa sesat faham Syi’ah. Ternyata gerombolan pembelanya preman, pengecut keroyokan saat malam lelap tidur, brutal, sadis memukuli bang Faisal di depan tangisan putrinya, anarkis dan radikal. Dan itu bukan ajaran dan akhlak Islam yang mulia.
- Alhamdulillah abang bersama jama’ah sabar, tidak membalas seperti apa yg dilakukan gerombolan itu, tetap taat hukum dan percaya kepada bapak-bapak polisi, jaksa, hakim yang amanah untuk menindak tegas kebrutalan mereka. Agar tidak terulang kembali kejadian brutal itu dan ada efek jera. Dan sudah ditetapkan 34 tersangka. Walau demikian abang bersama jama’ah tetap mendoakan agar mereka yang menzholimi kami diberi hidayah Allah.
- Abangpun semakin mantap untuk terus istiqomah dijalan da’wah ini dengan segala resikonya, semakin cinta jama’ah dzikir yang luar biasa pembelaannya terutama dukungan kuat para habaib dan ulama yang siap berjihad bersama abang fii sabiilillaah, dan itulah yang membuat abang menangis bahagia, demikian juga dukungan kalian duhai sahabat FBku seiman yang kucintai karena Allah, walau kita sulit untuk bisa bertemu tetapi kita tetap saling cinta dan dukung karena Allah, dan siap mati berjuang demi kemuliaan Islam dan muslimin.
ALLAHUMMA ya Allah tolonglah kami agar menjadi para mujahidMu yang istiqomah, satukan hati kami dan rapatkan barisan kami dalam berjuangan di JalanMu…aamiin. Alhamdulillah berkumpul bersama 18 tokoh ORMAS Islam di masjid Az Zikra, diantaranya NU, Muhammadiyah, MMI, FPI, FBR, GMJ, FUI, MIUMI, FBB dan para habaib, asatidz.
KH Arifin menjelaskan bahwa status FB ini ditulis ketika dirinya sedang berada dalam safar (perjalanan) da’wah menuju Tanjung, Banjar Baru, Pelaihari dan Banjarmasin Kalimatan Selatan (KalSel). [GA]