BOGOR (Panjimas.com) – Syi’ah kembali berulah lagi di bumi Indonesia. Sebelumnya, Syi’ah Indonesia secara berani menyerang umat Islam Ahlu Sunnah di Sampang Madura, Jember Jawa Timur (Jatim), dan kasus terakhir adalah aksi teror terhadap panitia tabligh akbar “Umat Islam Bersatu Menolak Syi’ah” di Sentul Bogor Jawa Barat (Jabar) pada Jum’at (30/1/2015) malam.
Kini dibulan Februari 2015, Syi’ah Indonesia kembali membuat onar dan penyerangan terhadap komplek perkampungan Masjid Az Zikra Sentul Bogor yang biasa digunakan oleh KH Muhammad Arifin Ilham untuk mengadakan majelis dzikir Az Zikra pada Rabu malam tanggal 11 Februari 2015 sekitar pukul 23.00 WIB.
“ALLAHU AKBAR, malam Kamis ini sekitar jam 11 kampung majelis Az Zikra yang berada disekitar masjid Az Zikra Sentul Bogor diiserbu segerombolan preman yang mengaku dari faham Syi’ah yang dipimpin oleh seorang yang mengaku Habib Ibrahim dari Tangerang,” jelas KH Arifin melalui akun Facebook (FB) pribadinya pada Kamis (12/2/2015) pagi.
KH Arifin menjelaskan, gerombolan Syi’ah yang dipimpin Habib Ibrahim itu berjumlah 30 orang. “Menganiaya menculik penegak Syari’ah Az Zikra, Bang Faisal. Gerombolan sekitar 30 orang itu marah karena majelis Az Zikra menolak faham Syi’ah, dan minta spanduk penolakan atas faham sesat Syi’ah diturunkan,” ujarnya.
Meskipun diserang secara anarkis dengan cara premanisme oleh segerombolan preman Syi’ah, namun KH Arifin mengaku tidak akan membalas serangan tersebut dengan cara anarkis pula. Ia lebih mendorong aparat penegak hukum di Indonesia menindak tegas para penyerang masjid Az Zikra tersebut.
“Sungguh ironi, terlalu nekat masuk ke kampung orang dengan gaya preman. Insya Allah kami taat hukum, kami tidak akan balas tindakan yang sama seperti gerombolan itu, KAMI UMAT RASULULLAH YANG SANGAT MENCINTAI RASULULLAH, KELUARGA RASULULLAH DAN PARA SAHABAT RASULULLAH,” lanjut KH Arifin.
“Kami tidak akan anarkis, kami taat hukum, kami hanya minta pimpinan dan gerombolan itu ditindak tegas secara hukum. Ingat, kalau tidak ada tindakan hukum yang kami percayakan kepada aparat hukum. Kami nyatakan jihad perang terhadap gerombolan itu, “Hidup mulia atau mati syahid demi kesucian Agama ALLAH”,” tandasnya. [GA]