YOGYAKARTA (Panjimas.com) – Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia (Wasekjen MUI), ustadz Tengku Zulkarnain menegaskan bahwa panitia Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) ke-VI (keenam) di Yogyakarta (Jogja) dari tanggal 8-11 Februari 2015 tidak mengundang perwakilan dari Syi’ah.
“Ahlul Bait Indonesia (ABI) dan Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI) (yang merupakan perwakilan Syi;ah di Indonesia –red) tidak diundang dalam Kongres Umat Islam. Mereka bukan bagian dari Islam,” tegas Tengku, pada Selasa, (10/2/2015).
Tidak diundangnya organisasi Syi’ah ke acara KUII ini menunjukkan dan menegaskan kembali bahwa kalau Syiah di luar pagar. Tengku menegaskan bahwa pihak yang diundang dalam acara KUII hanya organisasi massa (ormas) Islam, sedangkan IJABI dan ABI bukanlah termasuk dalam ormas Islam.
Di tempat terpisah, Ketua Divisi Pendidikan dan Pelatihan Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS), Muslim Jamil meminta agar KUII ke-VI di Jogja tidak mengundang ormas alirannya sesat seperti Syi’ah. “Kami akan kecewa kalau Kongres Umat Islam sampai mengundang organisasi aliran sesat. Sebab kalau mereka diundang itu sama saja mengakui mereka bagian dari Islam, berbahaya,” tandas Muslim.
Selain itu, ANNAS juga meminta para ulama di KUII ke-VI di Jogja memikirkan cara menghadapi maraknya aliran sesat di Indonesia. Sebab saat ini, Indonesia sudah mengalami krisis akidah. Ini perlu dipikirkan para ulama dan umat Islam di kongres. “Jangan sampai akidah kita dirusak oleh berbagai aliran sesat itu,” tegasnya.
Seperti diberitakan Panjimas.com sebelumnya, Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) ke-VI (keenam) akhirnya digelar di Yogyakarta (Jogja) pada tanggal 8-11 Februari 2015 di Hotel Inna Garuda Jogja. Kongres yang dihadiri sekitar 700 orang itu akan dibuka pada hari Senin tanggal 9 Februari 2015. (Baca: Ahad Pagi Peserta Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) di Jogja Mulai Berdatangan)
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (Ketum MUI), Din Syamsuddin mengatakan, pemilihan Kota Gudeg itu sebagai lokasi KUII keenam bukanlah tanpa alasan. Sebab, KUII yang monumental pada tahun 1945 silam juga berlangsung di Jogja. (Baca: Ketua MUI: KUII di Jogja adalah Ajang Silaturahmi Untuk Selesaikan Masalah Umat)
“Kita kembali ke Yogyakarta untuk kongres keenam ini, dengan harapan akan lahir ‘Komitmen Yogyakarta’ atau apa pun itu namanya nanti tergantung peserta. Yang mana, menegaskan kembali, NKRI lahir dari jihad fie sabilillah umat Islam,” tegas Din Syamsuddin, pada Ahad (8/2/2015) dalam acara ramah tamah. (Baca: Alasan Historis Kongres Umat Islam Digelar di Jogja, MUI: NKRI Lahir dari Jihad Fie Sabilillah). [GA/rol]