JAKARTA (Panjimas.com) – Selain membeberkan hasil wawancaranya dengan mantan Kepala BIN, AM Hendropriyono, wartawan asal Amerika Serikat, Allan Nairn juga siap mengungkap kerjasama Hendro dengan CIA. (Baca: [Audio] Investigasi Wartawan AS: Hendropriyono Bilang Korban Talangsari Bunuh Diri, Padahal itu Pembunuhan Massal)
“Mudah-mudahan tidak lama lagi saya akan publikasi informasi lagi tentang kerjasama Hendro dengan CIA dan kaitannya dengan soal pembunuhan munir. Dan saya bahas itu tadi dengan polisi,” kata Allan Nairn di Mapolda Metro Jaya, Selasa (10/2/2015).
Dalam wawancara dengan Hendropriyono, Nairn juga mempertanyakan kesiapan Hendropriyono terkait berbagai kasus dugaan pelanggaran HAM.
Ia menakankan dua hal kepada Hendro yakni apakah Hendro siap diadili atas pembantaian masal di Talangsari itu dan kedua, ia menekankan kepada Hendro untuk menyuru pemerintah Indonesia maupun Amerika mengumumkan semua dokumen rahasia yang ada tentang Talangsari
“Dan tentang juga pembuhan Munir, dan pembunuhan massal Timor-timor. Hendro jawab dia siap diadili atas Talangsari, atas Munir, dan atas Timor-Timur. Juga dia suruh pemerintah Indonesia langsung membuka dokumen rahasia BIN, Polri, dan TNI. Dan pemerintah Amerika membuka dokumen CIA, Pentagon, Whitehouse State Departemen tentang kasus Talangsari, Timor-timur dan Munir. Dan Jenderal Hendro mengaku kepada saya bahwa kerjasama (dengan) CIA, Intel Amerika, secara akrab dengan mereka sampai dia rapat langsung George, kepala CIA,” paparnya.
Untuk itu, Nairn mendesak kepada Mabes Polri agar serius menyelidiki berbagai kasus dugaan pelanggaran HAM yang dilakukan Hendropriyono.
“Dan saya tadi bilang kepada polisi bahwa kalau mereka memang serius dan mau selidiki kasus Munir, Talangsari, Timor-Timur, saya mau bantu beri fakta yang saya ada. Dan mungkin bisa bantu informasi tentang peran pemerintah Amerika karena mereka sudah banyak kasih pelatihan, senjata api, uang, backing politik kepada TNI, BIN dan juga Polri dan justru mereka membunuh orang sipil ya,” ungkapnya. [AW/detik]