WASHINGTON (Panjimas.com) – Amerika Serikat memasukkan seorang mantan penyanyi rap berkebangsaan Jerman ke dalam daftar teroris, menurut Departemen Pertahanan AS pada Senin (9/2/2015).
Denis Cuspert, yang dikenal dengan nama panggung Deso Dogg, 39, dilaporkan bergabung dengan mujahidin Islamic State (Daulah Islamiyah) dan berperan menjadi perekrut warga Jerman.
Dilansir Deutsche Welle, Cuspert yang juga memiliki nama Abu Talha al-Ilmani dipercaya pergi ke Timur Tengah pada awal perang sipil di Suriah. Belakangan ia terlihat dalam video Islamic Stae pada November 2014.
“Ia tampak memegang kepala yang terpenggal,” kata Departemen Pertahanan AS. Dalam video itu, Cuspert mengatakan bahwa tiga orang yang dibunuh dalam video itu adalah musuh ISIS. “Itu sebabnya mereka menerima hukuman mati,” ujar Cuspert.
Cuspert sudah menjadi buron di Jerman atas tuduhan terorisme, sedangkan Komisi Sanksi PBB melabelinya sebagai “berbahaya”.
Putusan AS akan status teroris Cuspert akan berdampak pada pelarangannya masuk AS dan pembekuan semua aset-asetnya.
Miliki pengaruh besar
Menurut badan intelijen domestik Jerman, Cuspert dipercaya masih hidup dan berjuang untuk Islamic State.
Dengan profesinya sebagai penyanyi rap, Cuspert dianggap memberikan pengaruh besar bagi kalangan muda, sebab memberikan imej bahwa menjadi jihadis bisa jadi sangat “menyenangkan”.
Pria yang dibesarkan di distrik Kreuzberg, Berlin itu, memulai kariernya sebagai penyanyi rap pada 2002.
Pada 2007, ia menyatakan dirinya seorang Muslim yang taat dan terkait dengan Masjid Al-Nur Berlin pada 2010.
Dia pindah ke Mesir pada pertengahan 2012, dan pemerintah Jerman percaya ia bergabung dengan perang sipil Suriah April lalu . [AW/cnn]