YOGYAKARTA (Panjimas.com) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (Wapres JK) dijadwalkan akan membuka dan menutup acara Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) VI di Yogyakarta (Jogja) pada tanggal 8-11 Februari 2015 di Hotel Inna Garuda. (Baca: Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) di Jogja Akan Dibuka JK & Ditutup Jokowi)
Danrem 072 Pamungkas, Brigjen TNI Sabrar Fadhillah mengatakan, dijadikannya Jogja sebagai tempat pilihan untuk pelaksaan KUII sudah diperhitungkan dan dipertimbangkan. Untuk itu, Fadhillah beralasan jika masalah keamanan harus dilakukan secara ketat, dan ketertiban juga tidak boleh dikesampingkan.
“Yang lalu-lalu memang tidak ada apa-apa, tapi sekarang belum tentu juga tidak apa-apa. Maka pasang mata dan pasang telinga,” kata Fadhillah pada saat memimpin apel pasukan pengamanan VVIP kunjungan RI 2 (Wapres JK) di alun-alun utara Jogja, pada Ahad (8/2/2015).
Untuk pengamanan Jokowi-JK, Fadhillah mengatakan, TNI telah menyiapkan ribuan personel. Mereka akan ditempatkan di beberapa titik rawan. Tak cukup dengan ribuan personil, penembak jitu atau sniper juga disiagakan untuk mengamankan dan melancarkan jalannya acara.
“Saya kira pengamanan tidak boleh main main. Tetap dilaksanakan dengan baik. Dan ini rangkaian kongres dan wapres yang akan membuka. Presiden bukan menutup tapi tanggal 11 presiden akan bersilaturahmi dan memberi arahan pada peserta. Itu yang kita amankan. Sniper kita siapkan. Jumlahnya rahasia saya,” ujarnya.
Saat memimpin apel pasukan, Fadhillah juga menyinggung soal Islamic State of Iraq and Syam (ISIS) yang sekarang telah dideklarasikan menjadi Islamic State (IS). Karena pelaksanaan KUII dihadiri berbagai tamu undangan baik dari dalam negeri maupun luar negeri, Fadhillah mengaku akan mengantisipasi munculnya paham ISIS atau paham yang bertentangan dengan ideologi negara selama kongres berlangsung.
“Tentu itu jadi kewaspadaan kita semua. Kita tidak sendiri ada BIN, ada intel polda, dan kita. Ini Yogya milik kita semua yang waras. Barangkali ada yang niat mengganggu ya tidak sampai mengganggu, kita waspadai itu,” ucapnya. [GA/dtk/Lip6]