YOGYAKARTA (Panjimas.com) – Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) VI (keenam) akhirnya digelar di Yogyakarta (Jogja) pada tanggal 8-11 Februari 2015 di Hotel Inna Garuda Jogja. Kongres yang dihadiri sekitar 700 orang itu akan dibuka pada hari Senin tanggal 9 Februari 2015. (Baca: Ahad Pagi Peserta Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) di Jogja Mulai Berdatangan)
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (Ketum MUI), Din Syamsuddin mengatakan, pemilihan Kota Gudeg itu sebagai lokasi KUII keenam bukanlah tanpa alasan. Sebab, KUII yang monumental pada tahun 1945 silam juga berlangsung di Jogja. (Baca: Ketua MUI: KUII di Jogja adalah Ajang Silaturahmi Untuk Selesaikan Masalah Umat)
Saat KUII tahun 1945 tersebut, lanjut Din, akhirnya melahirkan konsolidasi historis persatuan umat Islam Indonesia dengan terbentuknya Masyumi, sebagai satu-satunya partai politik Islam saat itu. Selain itu, Din juga mengingatkan dan menegaskan bahwa lahirnya Indonesia merupakan hasil dari perjuangan dan jihad fie sabilillah yang dilakukan oleh umat Islam dalam mengusir penjajah Kafir.
“Kita kembali ke Yogyakarta untuk kongres keenam ini, dengan harapan akan lahir ‘Komitmen Yogyakarta’ atau apa pun itu namanya nanti tergantung peserta. Yang mana, menegaskan kembali, NKRI lahir dari jihad fie sabilillah umat Islam,” tegas Din Syamsuddin, pada Ahad (8/2/2015) dalam acara ramah tamah.
Karenanya menurut Din, umat Islam adalah garda terdepan Indonesia. Din berpandangan, penegasan demikian penting untuk dicuatkan kembali. Mengingat, tujuan bernegara belakangan ini mulai terlupakan. Apalagi, arus globalisasi dan liberalisasi yang kian deras kini masuk ke Indonesia dan mengancam umat Islam. [GA/rol]