BEKASI (Panjimas.com) – Pengamat ekonomi dan politik, Dr Ichsanuddin Noorsy mengritik peran ulama dalam perpolitikan di Indonesia.
Menurutnya kekacauan politik di Indonesia disebabkan oleh ulama yangikut serta mengesahkan sistem demokrasi di negeri ini.
“Politik di Indonesia menjadi sesuatu yang sesat disebabkan oleh peran ulama yang menyatakan model demokrasi yang diterapkan di Indonesia adalah sah dianut,” kata Ichsanuddin Noorsy saat menjadi pembicara Kajian Ilmiah bertajuk Penjajahan Barat terhadap Ekonomi Indonesia, di gedung Islamic Center, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (24/1/2015).
Politik di Indonesia menjadi sesuatu yang sesat disebabkan oleh peran ulama yang menyatakan model demokrasi yang diterapkan di Indonesia adalah sah dianut
Para ulama di negeri ini selalu menakut-nakuti umat Islam dengan berbagai alasan. “Kalau tidak kita yang ambil, nanti orang lain yang ambil? Kalau tidak kita siapa lagi?”
Apa yang disampaikan Ichsanuddin Noorsy, memang sesuai dengan realita. Sebab nyatanya, MUI sendiri bahkan pernah mengeluarkan fatwa haram golput.
Menyikapi hal itu, Noorsy mengungkapkan bahwa suatu hal yang tidak mungkin, hukum Islam bisa bergandengan tangan dengan hukum buatan Yahudi seperti demokrasi.
“Berikan contoh kepada saya, dari riwayat Rasulullah sampai Ali bin Abi Thalib, adakah kerjasama antara sistem ‘Nur ‘ala Nur’ atau sistem ‘fie sabilillah’ dengan sistem yang dibangun oleh Bani Israel? Adakah kerjasama? Bertumpu satu sama lain atau tidak? Tidak ada!” tegasnya.
Ketika mereka kemudian membenarkan panggung yang dipermainkan oleh Yahudi kemudian masuk di dalamnya, lalu berkata ‘kalau bukan kita, nanti orang lain yang ambil’ sebenarnya kita sedang tunduk pada ajaran Islam atau pada ajaran Yahudi?
Memilih wakil rakyat dan calon presiden melalui pesta demokrasi (Pemilu) dengan cara kampanye yang meminta agar sang calon dipilih bukan ajaran Islam.
“Rasulullah ditawarkan di tangan kanan matahari di tangan kiri bulan, bukit emas, sejumlah perempuan, diterima atau tidak? Tidak! Dari sini, siapa pun sesungguhnya dalam Islam yang menunjukkan hasrat berkuasanya sedemikian tinggi, pada saat itu orang tersebut patut dicurigai,” ungkapnya.
Ichsanuddin Noorsy pun mengahak umat Islam berfikir kritis soal kekacauan politik yang terjadi di Indonesia.
“Ketika mereka kemudian membenarkan panggung yang dipermainkan oleh Yahudi kemudian masuk di dalamnya, lalu berkata ‘kalau bukan kita, nanti orang lain yang ambil’ sebenarnya kita sedang tunduk pada ajaran Islam atau pada ajaran Yahudi?” tandasnya. [AW]