Washington (Panjimas.com)- Tekad Amerika Serikat untuk memerangi militan besenjata (mujahid-red) terlebih Daulah Islamiyah (IS) tampaknya benar-benar serius. Itu terbukti dari anggaran yang dialokasikan Presiden Barack Obama untuk memerangi pejuang Islam militan (baca:mujahidin).
Diberitakan Reuters, saat merencanakan bujet fiskal 2016, Obama meminta dana sebesar US$ 8,8 miliar atau Rp 111 triliun sebagai penyokong negara untuk memerangi IS, mendukung militer Irak, dan menopang kelompok moderat di Suriah.
Dokumen yang dikeluarkan pada Senin (2/2) juga memuat rincian penggunaan alokasi dana yang tidak sedikit. Menurut Reuters, sekitar US$ 5,3 miliar atau Rp 67 triliun dialokasikan untuk Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Sementara US$ 3,5 miliar atau Rp 44 triliun dialokasikan untuk Departemen Luar Negeri AS.
Perlu dicatat, koalisi salibis internasional telah memulai serangan udara ke tengah lokasi yang dikontrol Daulah Islamiyah (IS) pada bulan ke-8 tahun 2014 lalu, tak terhitung serangan udara Koalisi salibis As hingga merenggut ratusan jiwa mujahid, warga Suriah dan Iraq. [Nz/dbs]