JAKARTA (Panjimas.com) – Beberapa minggu terakhir, rakyat Indonesia dikejutkan dengan berita bahwa, Komjen Budi Gunawan (BG) yang digadang-gadang akan dilantik sebagai Kapolri, justru dijatuhi status tersangka korupsi oleh KPK.
Selain Budi Gunawan, masih banyak lagi Jenderal di tubuh Polisi yang terjerat kasus korupsi, seperti Irjen Pol Djoko Susilo ditetapkan sebagai tersangka korupsi proyek pengadaan simulator untuk ujian SIM, Komjen Pol Susno Duadji dan lainya.
Tak hanya itu, Densus 88, pasukan elit Polri juga berkali-kali melakukan aksi penembakan brutal. Bahkan Komnas HAM, pada tahun 2013 lalu menegaskan adanya tindakan pelanggaran HAM yang dilakukan Densus 88.
Terkait fenomena berbagai kemunkaran yang dilakukan aparat kepolisian, Ustadz Said Sungkar mengutip sebuah hadits, dimana sejak 14 abad yang lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menyinggung bahwa di akhir zaman polisi-polisi melakukan tindakan yang dimurkai Allah, sehingga mereka dilaknat Allah setiap pagi dan sore hari.
سَيَكُونُ فِي آخِرِ الزَّمَانِ شُرطَةٌ ، يَغْدُونَ فِي غَضِبِ اللهِ، وَيَرُوحُونَ فِي سَخَطِ اللهِ
“Di akhir zaman banyak polisi di pagi hari melakukan sesuatu yang dimurkai Allah, dan di sore hari melakukan sesutu yang dibenci Allah” (H.R. Thabarani).
Ustadz Said Sungkar menegaskan, sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sejak 14 abad yang lalu itu terbukti benar.
“Ya memang hadits itu benar dan kenyataannya sekarang seperti yang kalian lihat, lalu apa kalian masih ragu dengan hadits Nabi dan malah percaya kepada polisi?” Ustadz Said Sungkar usai menjadi pembicara Kajian Ilmiah Temporer, di Islamic Center, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (24/1/2015).
Oleh sebab itu, sebagaimana dalam hadits yang lain, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang umatnya menjadi polisi yang membantu penguasa berbuat zalim.
لَيَأْتِيَنَّ عَلَيْكُمْ أُمَرَاءُ يُقَرِّبُونَ شِرَارَ النَّاسِ ، وَيُؤَخِّرُونَ الصَّلاةَ عَنْ مَوَاقِيتِهَا ، فَمَنْ أَدْرَكَ ذَلِكَ مِنْكُمْ فَلا يَكُونَنَّ عَرِيفًا ، وَلا شُرْطِيًا ، وَلا جَابِيًا ، وَلا خَازِنًا، رواه ابن حبان في صحيحه
“Sungguh akan pasti datang kapada kalian para pemimpin yang menjadikan manusia-manusia terjelek sebagai orang dekatnya dan mengakhirkan sholat dari waktu waktunya, maka barang siapa diantara kalian yang mendapatkan zaman itu, maka jangan sekali kali ia menjadi pembantu mereka, juga jangan pula menjadi polisi mereka, jangan pula sebagai tukang pemungut (pajak) mereka dan jangan pula sebagai tukang bendahara mereka.” (HR. Ibnu Hibban dalam Shahihnya).
Ustadz Said pun mengimbau kepada aparat kepolisian agar segera bertaubat bila tidak ingin mendapat laknat dari Allah.
“Kalian yakini hadits itu, kalian beriman maka kalian akan selamat. Sebab hal itu pasti terjadi, Nabi itu tidak pernah berbohong,
وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَى إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَى
Dan tidaklah ia berkata-kata dari hawa nafsunya melainkan wahyu yang disampaikan Allah kepadanya. (QS. An-Najm: 4),” tegas Ustadz Said. [AW]