JAKARTA (Panjimas.com) – Direktur An-Nasr Institute, Munarman SH kembali menyerukan kepada para aktivis Islam khususnya para mujahidin, agar tidak terpancing adudomba musuh-musuh Islam.
Pernyataan Munarman ini disampaikan berulangkali, mengingat perseteruan antar aktivis Islam pendukung masing-masing kubu mujahidin kian memanas.
Munarman memaparkan bahwa, Amerika Serikat melalui lembaga think tank Rand Corporation telah membuat strategi agar ajaran Islam, ditolak oleh pengikut Islam sendiri. (Baca: Munarman: Pecah Belah Tanzim Jihad dan Pertarungan antar Media Islam itu Agenda Rand Corporation)
“Serangan mereka dalam komunikasi politik dan psikomassa (psikologi massa) itu berulang kali disebutkan dalam dokumen rand corporation, yaitu bagaimana mengalahkan Islam dengan cara ditolak di komunitas mereka sendiri, habitat mereka sendiri dan oleh golongan mereka sendiri, itu kata kuncinya!” kata Munarman kepada Panjimas.com, Rabu (14/1/2015).
Menurut Munarman, yang paling penting bagi musuh-musuh Islam, cara memecah belah Islam itu dengan cara menampilkan tokoh-tokoh Islam untuk menghantam Islam itu sendiri.
“Caranya bukan dengan tokoh Islam itu keluar dari Islam, lalu menghancurkan Islam, tetapi dengan cara menggunakan sebagian ajaran Islam dan mencampakkan ajaran Islam yang lain. Contoh, jihad itu misalnya bagi mereka saat ini bukan dengan perang tapi diartikan menafkahi keluarga. Nah tokoh-tokoh Islam yang santun, lembut, toleran versi mereka itulah yang dimunculkan, Islam versi barat,” jelasnya.
Bahkan yang lebih sadis lagi, upaya musuh-musuh Islam itu adalah dengan mengadudomba mereka secara langsung. (Baca: Begini Cara Licik Lembaga Think Tank AS Rand Corporation Pecah Belah Tanzim Jihad)
“Kalau sebelumnya saya paparkan itu kan dua kelompok Islam yang berbeda paradigma itu diadu, kali ini bahkan antar kelompok jihad itu pun akan diadudomba, dengan cara apa? Dengan cara memainkan sosial media, menyesatkan informasi seperti dalam dokumen Rand Corporation. Mereka mencegah jangan sampai antara kelompok jihad itu menjalin koalisi besar, itu yang mereka takutkan,” ungkapnya.
Oleh sebab itulah, Munarman mengimbau agar kelompok-kelompok jihad mewaspadai pecah belah dan adudomba yang notabene adalah strategi musuh-musuh Islam.
“Kerena itulah spesifik bagi kelompok jihad, strateginya adalah adudomba secara sengit bahkan hingga ke tingkat pertempuran antar kelompok jihad. Itulah yang harusnya menjadi catatan penting kelompok jihad, jangan sampai mudah diadudomba oleh kekuatan-kekuatan kafir ,” tutupnya. [AW]