JAKARTA (Panjimas.com) – Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bambang Widjojanto (BW) merasa kasus penangkapannya ada pihak lain yang terlibat. Bambang menilai kasus ini berhubungan dengan penetapan calon Kapolri pilihan Presiden Jokowi, Komjen Pol Budi Gunawan sebagai tersangka kasus korupsi.
“Kalau melihat pengetahuan dan pengalaman saya dalam menangani kasus, ini pasti tak berdiri sendiri,” kata BW di rumahnya di Depok, Jawa Barat (Jabar) pada Sabtu (24/1/2015). BW juga mengatakan, manuver yang terjadi sekarang bukan lagi melemahkan, tapi menghancurkan KPK.
Kecurigaan ini bukan tanpa dasar. Bambang mengatakan pelapor kasus tersebut, yakni Sugianto Sabran merupakan politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Sugianto melaporkan Bambang pada 19 Januari 2015 atau enam hari setelah KPK mengumumkan Budi Gunawan sebagai tersangka. Sesuai catatan Tempo, setidaknya ada tiga (3) indikasi keterlibatan PDIP & Megawati dalam kisruh KPK-Polri kali ini:
- Politikus PDIP sebagai Pelapor
Sugianto Sabran, nama pelapor Bambang Widjojanto tercatat pernah menjadi anggota DPR dari Fraksi Partai Demokasi Indonesia Perjuangan (PDIP) periode 2009-2014. Anggota Komisi Hukum DPR itu menyelesaikan pendidikan hingga SMEA di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah (Kalteng).
Pengusaha kelahiran Sampit 5 Juli 1973 itu tercatat pernah menikah dengan artis Ussy Sulistiawaty pada 12 Agustus 2005 sampai bercerai setahun kemudian.
- Serangan Politikus PDIP ke Ketu KPK Abraham Samad
Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto sebelumnya menyerang Ketua KPK Abraham Samad. Hasto mengungkapkan enam pertemuan politis yang pernah dilakukan Abraham Samad dengan PDIP.
“Semua atas inisiatif dua orang dekat Abraham Samad,” kata Hasto pada Kamis, 22 Januari 2015. Ia mengatakan, pertemuan tersebut terkait dengan keinginan Abraham disandingkan dengan Jokowi sebagai calon wakil presiden. Hasto juga mendesak KPK membentuk komite etik untuk menelusuri masalah ini.
- Kengototan PDIP Mencalonkan Budi Gunawan
Koalisi pendukung Jokowi tetap menyokong pencalonan Budi Gunawan sebagai Kapolri diproses di DPR. Menurut Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Sutiyoso, kesepakatan ini dicapai dalam pertemuan di rumah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, pada Selasa malam, 13 Januari 2015.
Megawati dalam pertemuan itu, kata Sutiyoso, sempat mempertanyakan alasan KPK menetapkan Budi Gunawan sebagai tersangka kasus suap. Budi adalah bekas ajudan Presiden Megawati. “Kami tak bisa menjawab pertanyaan ada apa di balik semua ini,” kata bekas Gubernur DKI Jakarta ini.
Setelah pencalonan Budi Gunawan lolos di DPR, Presiden Jokowi menunda pelantikannya sebagai Kapolri. Tapi pengaruh Budi masih besar di kepolisian, salah satu indikasinya adalah didepaknya Kabareskrim Komjen Pol Suhardi Alius dan digantikan dengan Irjen Pol Budi Waseso yang merupakan orang dekat Budi Gunawan. [GA]