LONDON (Panjimas.com) – Perdana Menteri (PM) Rezim Syi’ah Iraq, Haidar Al-Abadi meminta Amerika Serikat (AS) dan koalisi salibis internasional yang dipimpin AS segera mengirimkan tambahan senjata kepada tentara Syi’ah Iraq untuk melawan dan memerangi Daulah Islamiyyah/Islamic State (IS).
“Kami butuh tambahan senjata, dan kami berharap koalisi internasional menyediakan senjata yang kami butuhkan,” kata Al-Abadi kepada wartawan usai pertemuan dengan 21 anggota koalisi salibis internasional anti-IS di London, Inggris, pada Kamis (23/1/2015).
Menurut Al-Abadi, penurunan tajam harga minyak menjadi bencana bagi Rezim Syi’ah Iraq. Pasalnya, Rezim Syi’ah Iraq dengan kondisi seperti itu tidak lagi punya cukup dana untuk membeli senjata dan membiayai perang melawan IS yang sudah menguasai sebagian besar kilang minyak dan wilayah Iraq.
Pertemuan koalisi salibis internasional anti-IS di London dihadiri Menteri Luar Negeri (Menlu) AS John Kerry, dan sejumlah Menlu negara lainnya. Pertemuan bertujuan memastikan komitmen bantuan lanjutan kepada Rezim Syi’ah Iraq. “Secara pribadi, saya hadir di pertemuan ini untuk mendapatkan lebih banyak dukungan dari mitra kami,” ujar Al-Abadi.
Al-Abadi mengatakan bahwa sejauh ini permintaannya agar pembayaran penyediaan amunisi dan persenjatan tidak ditunda, mendapat reaksi positif dari koalisi salibis. Ia juga mengatakan persediaan amunisi Iraq meningkat. “Kami tidak ingin militer kami tersendat karena masalah anggaran atau masalah fiskal,” lanjutnya.
Konferensi pers dalam pertemuan koalisi salibis internasional anti-IS itu dihadiri John Kerry dan Menlu Inggris, Philip Hammond. Keduanya memastikan jika pasukan Rezim Syi’ah Iraq akan mendapatkan dan memiliki senjata yang diperlukan untuk memerangi IS. [Muhajir/inilah]